Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China mengumumkan kasus pertama virus Zika di negara tersebut. Virus yang disebarkan oleh nyamuk ini diderita seorang pria yang baru saja bepergian ke Amerika Selatan.
Seperti diberitakan
Reuters yang mengutip kantor berita
Xinhua, Rabu (10/2), pria 34 tahun itu kini dirawat di ruang isolasi rumah sakit kota Ganxian, provinsi Jiangxi. Kondisinya kini berangsur membaik dengan suhu tubuh normal dan ruam yang mulai hilang.
Pria itu berkunjung ke Venezuela pada 28 Januari dan memperlihatkan gejala seperti demam, sakit kepala dan pusing pada 28 Januari. Dia pulang ke kampung halamannya pada 5 Februari melalui Hong Kong dan Shenzhen.
Menurut Menteri Makanan dan Kesehatan Hong Kong Ko Wing-man dalam pernyataannya, badan kesehatan China kini tengah menelusuri rincian perjalanan pria tersebut. Hong Kong juga ikut khawatir karena pria itu sempat transit di kota itu dalam perjalanan pulang dari Amerika Selatan menuju China daratan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Hong Kong langsung melakukan pemeriksaan kesehatan di bandara dan melakukan pelatihan pengendalian virus.
Ada risiko Zika bisa menyebar jika masuk ke Hong Kong. Pasalnya nyamuk Aedes Albopictus yang bisa menyebarkan virus itu hidup di kota tersebut.
Ko mengatakan risiko penularan virus Zika antarmanusia sangat rendah, jadi dia tidak khawatir penyebarannya terjadi di Hong Kong.
Belum ada komentar dari pemerintahan di Beijing.
Zika menyebar sangat cepat di Amerika Selatan dan Tengah, terutama Brasil yang memiliki catatan penderita terparah.
Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, pada 1 Februari menyatakan darurat virus Zika yang dapat menyebabkan cacat pada janin dan masalah pada pertumbuhan bayi.
Gejala umum Zika adalah demam, ruam merah, mata merah, nyeri sendi dan otot. Gejala ini mirip dengan demam berdarah dan chikungunya.
(stu)