Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Lubomir Zaoralek memboyong 31 pengusaha dalam kunjungan bilateral ke Indonesia, Kamis (25/2). Puluhan pelaku usaha itu akan bertemu dengan pengusaha Indonesia dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi Ceko dan RI.
Menurut Zaoralek dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Kamis (25/2) puluhan pengusaha itu bergerak dalam bidang yang potensial, seperti pertanian, pertambangan, gelas dan keramik, industri manufaktur pesawat terbang dan industri militer serta pertahanan.
"Kami akan membahas berbagai potensi kerja sama untuk menerjemahkan hubungan baik kedua negara menjadi kerja sama yang menguntungkan," ujar Retno.
Ceko merupakan mitra dagang RI terbesar ke-4 di kawasan Eropa Tengah dan Timur setelah Rusia, Ukraina dan Polandia dengan total perdagangan tahun 2014 sebesar US$260,51 juta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk unggulan Indonesia di Ceko adalah furnitur, rempah-rempah, dan makanan. Sementara di bidang investasi, total investasi Ceko di Indonesia dalam lima tahun terakhir sebesar US$34,35 juta di sektor perdagangan dan perhotelan.
"Dalam pertemuan dengan Zaoralek, saya juga menyebutkan bagaimana Indonesia mencoba menjadikan perdagangan indonesia terbuka, lima bulan terakhir Jokowi merilis paket kebijakan ekonomi agar [ekonomi Indonesia] menarik dan kompetitif," ujar Retno.
Bebas VisaPada pertemuan ini, kedua Menlu juga menandatangani dua kesepakatan, yaitu Perjanjian Pembentukan Forum Konsultasi Bilateral dan Perjanjian Bebas Visa untuk pemegang paspor diplomatik dan dinas RI-Ceko.
Selain bidang ekonomi, kedua menlu juga membahas soal pariwisata, energi, pendidikan,pertahanan, informasi teknologi serta sejumlah isu regional dan internasional lainnya.
Zaoralek juga mengundang Retno berkunjung ke Praha untuk melanjutkan sejumlah pembahasan bilateral.
"Kami berharap dapat melanjutkan diskusi dalam koridor PBB, integrasi regional, multilateralisme, lingkungan, perubahan iklim, harmonisasi kelompok etnis dan ras serta pemberantasan terorisme internasional," ujar Zaoralek.
(den)