Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang perempuan yang membawa sepatu hak tinggi berbentuk pistol di dalam tasnya dicegat oleh petugas keamanan bandara Baltimore-Washington, Amerika Serikat, pada akhir pekan lalu.
Badan Keamanan Transportasi AS (TSA) kemudian memeriksa sepatu tersebut beserta gelang berhias peluru palsu yang dipakai.
Setelah proses pemeriksaan rampung, juru bicara TSA, Lisa Farbstein, mengunggah foto gelang dan sepatu tersebut ke jejaring sosial pada Senin (29/2).
"Sepatu dan gelang yang kurang ideal dipakai atau dibawa ke pos pemeriksaan TSA. Peringatan dari TSA: replika senjata dan amunisi tidak diperbolehkan melewati pos pemeriksaan TSA," ujar Farbstein seperti dikutip
The Independent, Selasa (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peraturan TSA menetapkan bahwa segala replika senjata hanya boleh dibawa di dalam koper yang dimasukkan ke bagasi pesawat, bukan ditaruh di tas tangan.
Petugas TSA akhirnya mengizinkan perempuan itu untuk membawa sepatu dan gelangnya, tapi harus dimasukkan ke dalam tas yang ada di bagasi pesawat. Namun, ia tak punya cukup waktu untuk mengejar jadwal keberangkatan pesawatnya.
Farbstein kemudian mengatakan kepada
TIME bahwa penumpang tersebut terpaksa menunda keberangkatannya sampai waktu yang tak diketahui.
Perhiasan berbentuk senjata pernah menghebohkan AS ketika juru bicara Donald Trump, Katrina Pierson, mengenakan kalung peluru saat tampil di
CNN pada Desember lalu sebagai tanda protes terhadap pembatasan kontrol senjata.
(stu/stu)