Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Belgia tahun ini berupaya memperkuat kerja sama ekonomi dengan pemerintah Indonesia di sejumlah bidang, seperti infrastruktur, energi, teknologi dan logistik. Oleh karena itu, ratusan pengusaha Belgia turut serta dalam kunjungan delegasi Belgia ke Indonesia yang dipimpin oleh Putri Astrid.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan keinginan untuk memperkuat kerja sama ekonomi disampaikan oleh delegasi Belgia di bawah pimpinan Putri Astrid, Adipati Wanita Agung Austria-Este, saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa (15/3).
"Putri Astrid merupakan adik dari Raja Phillippe dari Belgia. Dia hadir ke Indonesia dengan membawa lebih dari 300 pengusaha di 127 perusahaan," kata Retno usai pertemuan.
Retno memaparkan kunjungan delegasi Belgia ke Indonesia dilakukan lebih dari satu pekan. Tak hanya itu, Retno mengklaim rombongan pengusaha yang dibawa oleh pemerintah Belgia kali ini merupakan rombongan yang terbesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar setengah jam tersebut, Retno mengatakan Indonesia dan Belgia sepakat untuk memperkuat kerja sama ekonomi, baik bidang perdagangan maupun investasi.
"Belgia merupakan salah satu mitra penting Indonesia dalam bidang perdagangan dan investasi," ujarnya.
Retno mencontohkan bahwa pada 2015 angka perdagangan bilateral antara Indonesia dan Belgia mencapai US$1,67 miliar. Sementara, untuk jumlah investasi mencapai lebih dari US$7 juta.
Sejauh ini, kata Retno, sudah terdapat sekitar 2.000 perusahaan Belgia yang beroperasi di Indonesia.
"Presiden Jokowi kemudian menjelaskan upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam menjadikan ekonomi Indonesia semakin terbuka dan kompetitif,"kata Retno.
Salah satunya, kata Retno, adalah dengan melakukan paket deregulasi ekonomi yang sudah mencapai 10 paket, di antaranya mengenai Daftar Negatif Investasi (DNI).
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan pertemuan dengan Presiden Jokowi hari ini sangat penting sebab menunjukkan dukungan pemerintah Belgia atas investasi di Indonesia.
"Saya kira yang dibutuhkan adalah bagaimana menghadirkan investasi baru dengan hadirnya ratusan pengusaha ini," ujarnya.
Franky menjelaskan selanjutnya BKPM akan melakukan pertemuan dengan duta besar Belgia terkait kebutuhan informasi para investor.
"Mereka di antaranya minta untuk kerja sama wind power. Kelebihan teknologi ini sudah banyak digunakan di Eropa. Oleh karena itu, regulasi perlu dibimbing agar mereka mendapat informasi jelas,"ujarnya.
Partisipasi pameran kebudayaanSelain membahas kerja sama ekonomi, Retno menjelaskan pertemuan itu juga menyasar soal partisipasi Indonesia dalam Pameran Seni dan Budaya Europalia 2017.
"Indonesia akan menjadi tema dari pameran art and culture yang dinamakan Europalia pada 2017," kata Retno.
Pameran tersebut, lanjut Retno, tidak hanya dilakukan di Belgia melainkan di beberapa negara lain di Eropa. Di Belgia sendiri, pameran akan dilakukan di banyak kota dan berlangsung selama empat bulan.
"Tentunya pemilihan Indonesia sebagai tema dari pameran 2017 menunjukkan potret Indonesia di Belgia dan di Eropa," kata Retno.
(ama)