Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, terlihat duduk berdampingan dengan Presiden Kuba, Raul Castro, saat menyaksikan pertandingan bisbol sarat simbol antara dua tim masing-masing negara.
Berkemeja tanpa dasi, Obama dan Castro terlihat berbincang santai dan tertawa bersama di kursi utama stadion Latinoamericano di Havana. Menggunakan diplomasi bisbol, mereka mencoba membangun kembali fondasi hubungan AS dan Kuba.
Bagi Obama, ini merupakan lawatan pertama seorang presiden AS ke negara komunis tersebut selama 88 tahun terakhir. Kuba pun bersolek demi menyambut Obama.
Sekitar 55 ribu pengunjung memadati stadion. Tak seperti negara Amerika Latin lainnya yang lebih menggemari sepak bola Amerika, Kuba memang cenderung menggilai bisbol layaknya kebanyakan warga AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir
AFP, ada mitos yang beredar bahkan mengatakan bahwa Fidel Castro pernah mencoba masuk dalam tim bisbol profesional AS pada medio 1940-an. Meskipun mitos ini belum tentu benar, rakyat Kuba memang sangat mencintai bisbol.
Meskipun akhirnya pertandingan dimenangkan oleh tim AS, Tampa Bay Rays, penonton tetap bersorak. Mereka tetap meneriakkan nama Obama dan paduan suara mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara.
Pertandingan memang usai, tapi momen tersebut membuka kembali kenangan bersama warga AS dan Kuba. Dalam pertandingan tersebut hadir pula Rachel Robinson, janda dari warga Afrika-Amerika pertama yang dapat berlaga di liga besar pada 1947.
Sebelumnya, Obama juga menyinggung bahwa AS dan Kuba pernah dibangun oleh budak dari Afrika di tanah jajahan Eropa.
Kini, Kuba mengklaim sedang berupaya untuk memajukan kesetaraan ras dan sosial. Namun, beberapa kritikus menilai bahwa warga kulit hitam Kuba masih kurang terwakili dalam jajaran pejabat tinggi partai.
Tak hanya di bidang politik, masalah kesetaraan juga sempat merebak di tengah dunia bisbol Kuba. Warga Kuba kerap kali kecewa karena banyak bintang bisbol lebih memilih hijrah untuk bergabung dengan Liga Bisbol AS (MLB).
Di Kuba, atlet bisbol hanya mendapat bayaran US$20 perbulan. Bintang olahraga memang dapat mengantongi lebih banyak uang, tapi tidak sebesar gaji di liga internasional.
Kini, dengan hubungan lebih erat dengan AS, Kuba takut para bintang bisbol mereka lebih banyak yang tertarik untuk bergabung dengan liga internasional.
(stu)