Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang penumpang asal Inggris tanpa rasa takut berfoto bersama pembajak pesawat EgyptAir yang mengaku membawa bom.
Diberitakan
The Guardian, Rabu (30/3), foto-foto pria bernama Ben Innes ini menghiasi media sosial di tengah ketegangan drama pembajakan pesawat maskapai Mesir itu.
Pesawat itu seharusnya menempuh rute domestik dari Alexandria menuju Kairo. Namun pembajak yang diketahui bernama Seif Eldin Mustafa memaksa pesawat itu terbang ke Cyprus, mengancam meledakkan diri jika pilot tidak mematuhinya.
 Ben Innes berfoto bersama pembajak pesawat EgyptAir, Seif Eldin Mustafa. (Twitter/@Journo_Pau) |
Innes adalah satu dari tiga penumpang asing yang disandera di dalam pesawat tersebut. Sebelumnya Mustafa membebaskan puluhan penumpang di pesawat dengan nomor penerbangan MS181 itu.
Di tengah peristiwa itu, Innes mencairkan ketegangan dengan meminta foto dengan Mustafa. Innes minta bantuan pramugari untuk menerjemahkan permintaannya dalam bahasa Arab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mustafa setuju, lalu Innes berfoto bersama. Senyum merekah dari bibir Innes, sementara Mustafa seperti menahan senyuman.
"Itu adalah
selfie terbaik," kata Innes.
Ditanya motivasinya melakukan itu, Innes juga mengaku tidak tahu.
"Saya tidak yakin mengapa melakukannya, saya mencoba waspada tetapi tetap ceria. Saya kira jika bom itu asli, saya tidak akan kehilangan apa pun, jadi saya mencoba mendekat dan melihatnya," lanjut dia.
Innes bersama ketiga penumpang lainnya dibebaskan dari pesawat tersebut setelah Mustafa menyerahkan diri. Belakangan diketahui, rompi yang melingkar di perut Mustafa adalah bom palsu.
Diduga kuat, ada motif pribadi dari tindakannya tersebut. Salah satu spekulasi yang muncul, Mustafa mencari mantan istrinya di Cyprus. Dia sempat melemparkan surat kepada petugas landasan bandara Larnaca, Cyprus, untuk diserahkan kepada mantan istrinya itu.
Menteri Luar Negeri Cyprus Ioannis Kasoulides mengatakan Mustafa "secara psikologis tidak stabil". Dia melanjutkan, insiden itu bukanlah terorisme namun "perilaku Mustafa sangat berbahaya."
Penyelidikan masih terus berlangsung soal insiden ini.
(den)