Korut Gagal Meluncurkan Rudal Jarak Menengah

Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara gagal meluncurkan rudal balistik jarak menengah pada Jumat (15/4).

Peluncuran rudal ini menyusul uji coba nuklir keempat pada Januari lalu dan peluncuran roket jarak jauh pada bulan berikutnya, yang memicu sanksi baru dari PBB.

Menurut laporan kantor berita Yonhap, jenis rudal adalah Musudan yang bisa menjangkau lebih dari 3.000 kilometer, dan bisa ditembakkan dari peluncur mobil, namun belum pernah diuji coba dari pesawat.

Pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan Korut mencoba melakukan peluncuran rudal pada Jumat pagi tapi peluncuran itu tampaknya gagal, namun, ia tidak mengkonfirmasi jenis rudal yang diluncurkan.

Dalam pernyataan, Departemen Pertananan AS mengatakan peluncuran pada pukul 05.33 waktu Korea terdeteksi dan terlacak oleh Komando Strategis AS, namun gagal.

“Kami menyerukan lagi kepada Korea Utara untuk menahan diri dari tindakan dan retorika  yang akan meningkatkan ketegangan di kawasan tersebut dan berfokus untuk mengambil langkah konkrit untuk memenuhi kewajiban dan komitmen internasional,” bunyi pernyataan AS.

Amerika Serikat, yang menempatkan 28 ribu tentara di Korsel, pada Kamis mengatakan mengetahui laporan bahwa Korut sedang mempersiapkan uji coba rudal jarak menengah dan memantau semenanjung Korea.

Ulang tahun Kim Il Sung

Sementara itu, 15 April adalah hari kelahiran pendiri Korea Utara, Kim Il Sung, dan selalu dirayakan secara meriah. Pada 2012, hari kelahiran Kim Il Sung ditandai dengan peluncuran roket jarak jauh yang juga gagal.

Hari ini, Korut mengerahkan satu atau dua rudal Musudan di pantai timur untuk mempersiapkan peluncuran, kata laporan Yonhap yang mengutip sejumlah sumber dari pemerintahan Korsel.

Beberapa pakar memperkirakan Korut akan menguji coba rudal Musudan dalam waktu dekat. Korut juga diduga tengah mendesain rudal balistik antarbenua yang dirancang untuk menargetkan Amerika Serikat.

Korut, yang terus-menurus mengancam akan menghancurkan Korsel dan AS, kerap kali menembakkan rudal jarak pendek ketika ketegangan dengan Korsel meningkat, atau jika tengah berada di bawah tekanan untuk membatasi program persenjataannya. (stu)