Gempa Guncang Jepang, BNPB Siap Kirimkan Bantuan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Apr 2016 18:33 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI mengaku siap siap jika sewaktu-waktu diminta untuk mengirimkan bantuan ke Jepang, yang tengah dilanda gempa besar.
Hingga saat ini pemerintah Jepang masih melakukan penanganan darurat, khususnya pencarian dan penyelamatan korban. (Reuters/Kyodo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana RI, Willem Rampangilei, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk terus memantau perkembangan dampak gempa Jepang. BNPB mengaku siap jika sewaktu-waktu diminta untuk mengirimkan bantuan ke Jepang.

Jepang diguncang dua gempa besar pekan ini. Gempa awal mengguncang Jepang pada Kamis (14/4) berkekuatan 6,4 SR. Gempa ini disusul gempa berkekuatan 7,3 SR pada Sabtu (16/4) yang terjadi pada pukul 01.25 waktu setempat. Pusat gempa kedua berada di dekat kota Kumamoto di pulau selatan Kyushu. Gempa memiliki kedalaman dangkal 10 km, menurut laporan Survei Geologi AS, USGS.

Hingga saat ini pemerintah Jepang masih melakukan penanganan darurat, khususnya pencarian dan penyelamatan korban. Data sementara dampak gempa, 20 orang tewas, lebih dari 1.000 orang terluka, puluhan orang masih tertimbun di reruntuhan bangunan dan lebih 44 ribu orang harus dievakuasi pada Sabtu (16/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peringatan dini tsunami telah dicabut, namun sebagian masyarakat masih belum berani ke daerah pantai. Personil militer ditambah hingga 20 ribu personil tentara untuk melakukan penanganan darurat.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyoroti bahwa pemerintah dan masyarakat Jepang memiliki kesiapan yang tinggi dalam menghadapi gempa.

"Dengan diguncang gempa 7,3 SR seperti itu jumlah korban relatif sedikit. Saat gempa di Yogyakarta dengan kekuatan 5,9 SR pada 27/5/2006 jumlah korban mencapai lebih dari 6 ribu orang tewas. Begitu juga gempa 7,6 SR di Sumatera Barat pada 30/9/2009, menyebabkan lebih dari 1.100 jiwa meninggal," kata Sutopo dalam pernyataan yang diterima CNN Indonesia.com pada Sabtu (16/4).

Sejumlah televisi Jepang melaporkan terjadinya kebakaran, pemadaman listrik, jembatan yang runtuh dan sejumlah lubang menganga di tanah. Warga yang tinggal di dekat bendungan diberitahu untuk meninggalkan rumah mereka karena risiko tanah longsor yang tinggi, menurut laporan NHK.

Asahi TV menunjukkan upaya penyelamatan terhadap 11 orang yang terperangkap di sebuah apartemen universitas di kota Minami Aso. NHK melaporkan bahwa sejumlah orang terjebak di sebuah panti jompo di kota Mashiki.

Sutopo memaparkan bahwa Kepala BNPB, Willem Rampangilei, telah memerintahkan Tim Reaksi Cepat BNPB untuk terus memantau perkembangan dampak gempa Jepang. "BNPB siap jika sewaktu-waktu diminta untuk mengirimkan bantuan ke Jepang," tuturnya.

Terdapat lebih dari 230 gempa kecil susulan dengan minimal kekuatan 1 skala Richter melanda Jepang sejak gempa pada Kamis, menurut badan meteorologi Jepang.

Bencana gempa hebat sebelumnya melanda wilayah utara Tokyo, Jepang pada Maret 2011, berkekuatan 9 SR. Gempa itu memicu tsunami besar dan kebocoran nuklir di Fukushima. Hampir 20 ribu orang tewas terseret tsunami. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER