Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria Belanda yang dijuluki "dokter gigi horor" divonis delapan tahun penjara dan dilarang praktik seumur hidup oleh pengadilan di Perancis atas kejahatan terhadap ratusan pasiennya.
Jacobus van Nierop pada pengadilan Selasa (26/4) terbukti bersalah telah sengaja melukai para pasiennya, dan membuat sedikitnya 50 dari mereka mengalami patah tulang rahang, abses dan infeksi pada mulut saat praktik di sebuah kota kecil Chateau-Chinon di Perancis pada 2009 hingga 2012.
The Telegraph memberitakan, dokter gigi berusia 52 tahun itu juga menyebabkan para pasiennya mengalami "cacat permanen" akibat praktik medis yang tidak steril. Tindakan ini sengaja dilakukannya demi menguras kocek pasiennya dan menipu asuransi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laporan pengadilan terhadapnya, Nierop disebut pernah sengaja mencabut gigi yang sehat dari para pasiennya, meninggalkan pecahan bor di dalam gusi dan gigi, menyebabkan luka dan infeksi yang membuat bentuk mulut pasien berubah selamanya.
Di pengadilan disebutkan, Nierop pernah mencabut delapan gigi sekaligus dari satu pasien yang ingin memasang kawat gigi. Hal ini menyebabkan pasien itu mengalami pendarahan selama tiga hari. Pasien tersebut, Bernard Hugon, 80, mengatakan Nierop "meninggalkan daging mulut menggantung dimana-mana" setelah mencabut gigi".
Menurut pasien lainnya, Nicole Martin, Nierop selalu membius pasiennya sehingga tidak sadarkan diri. Saat sadar, pasien menemukan secarik kertas yang meminta mereka untuk kembali datang lagi. Martin kehilangan beberapa gigi dan luka parah akibat operasi ilegal Nierop.
Kasus ini mengemuka setelah sekitar 120 korban mengajukan gugatan. Van Nierop sempat kabur saat dilakukan penundaan pengadilan. Dia ditangkap di kota New Brunswick, Kanada, berkat surat penangkapan internasional pada September 2014.
Menurut media lokal, dia mencoba memotong lehernya saat hendak ditahan polisi. Dia juga mencoba segala cara untuk mencegah ekstradisi ke Perancis, mulai dari mengaku gila, pernah membunuh istrinya, hingga transeksual.
Media Belanda mengatakan, dokter gigi sadis ini juga tengah dalam penyelidikan di kampung halamannya sebelum datang ke Perancis.
Sama sekali tidak terlihat raut penyesalan di wajah Nierop. Dia kebanyakan menolak berkomentar saat ditanya hakim di pengadilan.
The Independent menuliskan, Psikiater menyebut Van Nierop memiliki kepribadian narsistik menyimpang dan tidak memiliki moral serta rasa belas kasihan.
(den)