Jakarta, CNN Indonesia -- Puluhan balita menjadi pembunuh tewas karena tertembak di Amerika Serikat. Kebanyakan kasus ini terjadi karena balita tersebut tidak sengaja menekan pelatuk pistol yang menewaskan orang lain, bahkan orang tua mereka sendiri.
Menurut laporan
Washington Post awal pekan ini, sebanyak 23 balita membunuh orang di AS pada tahun ini. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2015, yaitu 18 balita.
Washington Post dalam analisanya mengatakan sedikitnya satu orang balita menembak seseorang atau diri sendiri satu kali dalam sepekan di AS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak-anak ini tidak sengaja menembakkan pistol setelah menemukan senjata api tersebut dan memainkannya. Sebanyak sembilan balita tewas karena tertembak sendiri.
April lalu, setidaknya ada tujuh penembakan oleh balita berusia 1, 2 dan tiga tahun. Negara bagian Georgia adalah yang terbanyak dengan kasus penembakan oleh balita, dengan jumlah delapan kasus sejak Januari 2015.
Tujuh penembakan terjadi di Texas dan Missouri, disusul Florida dan Michigan yang masing-masing enam kasus.
Angka lainnya disampaikan dengan lembaga aktivis keamanan senjata api, Everytown For Gun Safety, yang menemukan 77 kasus penembakan oleh anak di bawah 18 tahun di AS.
Kasus terbaru terjadi pekan lalu saat seorang balita berusia dua tahun menembak mati ibunya di dalam mobil di Milwaukee, Wisconsin. Balita ini menemukan pistol kaliber 40 di kursi belakang dan tidak sengaja menembakkan peluru yang menembus kursi depan lalu menewaskan ibunya.
Penembakan oleh balita menunjukkan kian rentannya publik AS terhadap bahaya senjata api. Pemerintah Barack Obama terus mengupayakan pengendalian senjata api demi mencegah penembakan massal yang banyak terjadi setiap tahunnya di AS.
Namun upaya Obama dimentahkan oleh Kongres yang telah dilobi ketat produsen senjata.
(den)