Wanita India Dipukuli karena Kenakan Baju Pendek

Elvina Rosita | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 15:17 WIB
Seorang wanita India berusia 22 tahun dipukuli oleh sekelompok pria karena memakai baju pendek dan berkeliaran dengan laki-laki pada larut malam.
Ilustrasi pemukulan (hl-studios/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang wanita India berusia 22 tahun dilaporkan ditarik keluar secara paksa dari dalam mobil oleh sekelompok pria karena memakai baju pendek dan berkeliaran dengan laki-laki pada larut malam.

Dilaporkan The Independent pada Rabu (11/5), wanita yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan dia sedang berjalan pulang setelah mengikuti pelajaran tari bersama teman-temannya sekitar pukul 5.30 pagi waktu setempat di kota Pune, dekat Mumbai. Sekelompok laki-laki dari sebuah mobil mulai mengikuti mereka dan melemparkan cacian kepada mereka.

"Ketika pulang ke rumah, sebuah mobil yang ditumpangi oleh sekelompok pria mengikuti kami sampai ke rumah dan memblokir jalan. Kemudian, mereka menyeret saya keluar dari mobil dan memukul saya," kata sang wanita kepada polisi lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu teman laki-laki sang wanita itu mencoba untuk membantu, namun dia juga terkena pukulan.

Wanita itu menyatakan bahwa sekelompok pria tersebut menargetkan dirinya karena baju yang dia kenakan dan pulang bersama dua teman laki-laki lewat tengah malam.

Menurut laporan Hindustan Times, sekelompok pria itu kembali ke tempat kejadian lima menit kemudian dan mengancam wanita itu agar tidak mengulangi tindakannya.

Pihak kepolisian sempat menunda menindaklanjuti laporan sang wanita dan baru menyelidiki kasus ini sepekan kemudian.

Menurut laporan International Business Times, sejauh ini polisi menangkap dua tersangka dan masih mencari sejumlah tersangka lainnya terlibat dalam kasus ini.

Sebanyak tiga polisi kini diselidiki karena menunda untuk menindaklanjuti laporan sang wanita.

Wakil Komisaris Polisi Arvind Chaweria menyatakan polisi menggunakan teknik yang disebut "burking", sebuah cara di mana para polisi dengan sengaja terlambat memproses berkas pengajuan pelaporan, untuk memipulasi jumlah kejahatan.

Insiden ini menjadi salah satu gambaran aksi kekerasan terhadap wanita di India. Sebelumnya, seorang remaja perempuan berusia 13 tahun dicambuk oleh sesepuh desa yang mengatakan dia "layak" mendapatkan hukuman itu karena diperkosa oleh ayahnya.

Aksi kekerasan yang kerap menimpa perempuan di India mendapat perhatian internasional ketika pada 2012 seorang mahasiswa kedokteran bernama Jyoti Singh diperkosa, dipukul dan dimutilasi dalam sebuah bis di ibu kota New Delhi.

Kecaman publik internasional atas kasus ini membuat pemerintah India menjatuhkan hukuman mati kepada para pelaku, yakni lima orang dan satu remaja.

Ketika serangan terjadi, banyak perempuan India yang dipersalahkan karena dinilai berperilaku tidak sopan, atau mengenakan pakaian yang tak pantas.

Salah satu pelaku perkosaan, Mukeh Singh, menyatakan kematian Jyoti merupakan "kecelakaan," namun sang korban patut dipersalahkan.

"Seorang gadis tidak layak berjalan pada pukul 9 malam. Perempuan lebih rentan diperkosa dari pada laki-laki. Laki-laki dan perempuan tidak sama," kata Singh.

"Pekerjaan rumah dan rumah tangga khusus untuk perempuan, tidak berkeliaran di diskotik dan bar pada malam hari serta memakai pakaian yang salah," ujarnya. (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER