Jakarta, CNN Indonesia -- Banjir di Paris menewaskan dua orang dan menyebabkan ikon Perancis, Museum Louvre, ditutup pada Jumat (3/6) guna memindahkan barang seni sebagai antisipasi.
“Museum akan terus ditutup untuk publik besok sebagai pencegahan, tidak ada bahaya bagi publik atau staf kami namun kami bisa memindahkan beberapa koleksi seni jika diperlukan,” menurut surat elektronik dari pihak museum.
Paris sudah dalam keadaan siaga banjir selama sejak Rabu kemarin. Sungai Seine meluap, membanjiri jalan dan menyebabkan kemacetan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu, seorang perempuan berusia 86 tahun ditemukan tewas di dalam rumahnya yang terkena banjir di Souppes-sur-Loing, sekitar 176 kilometer dari Paris. Sehari kemudian, pada Kamis, seorang pria berusia 72 tahun tewas di Evry-Gregy-sur-Yerre, selatan Paris.
Selain Louvre, Museum Orsay juga ditutup, dan layanan metro ditangguhkan.
Setidaknya 3.000 orang dievakuasi di Nemours, sekitar 75 kilometer di selatan Paris. Ketinggian air dilaporkan mulai masuk ke lantai kedua bangunan di pusat kota.
Pemerintah Perancis mengeluarkan peringatan siaga level kedua tertinggi (warna oranye) untuk pusat Paris. Seine sendiri diperkirakan masih akan terus meluap hingga puncaknya mencapai enam meter pada Jumat.
Sungai Seine pernah meluap hingga 8,6 meter—tertinggi dalam catatan—pada 1910. Badan cuaca nasional Perancis mengatakan bahwa Paris secara keseluruhan mengalami bulan terbasah pada Mei tahun ini sejak 1960.
[Gambas:Video CNN] (stu)