Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat di India mengadili beberapa ekor singa liar yang diduga telah memangsa manusia di barat negara bagian Gujarat. Seekor singa yang terbukti bersalah akhirnya divonis seumur hidup di sel kebun binatang.
Tindakan tidak lazim ini dilakukan oleh petugas cagar alam Junagadh Wildlife Circle, seperti dikutip dari
New York Times, Rabu (15/6). Pengadilan dilakukan saat serangan singa marak terjadi dalam beberapa bulan terakhir di India.
Untuk mencari pelaku pemangsa manusia, petugas menangkap sebanyak 17 singa dari lokasi tempat mayat ditemukan. Kotoran mereka kemudian diambil sampelnya untuk mencari bukti tindak kejahatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seekor singa dinyatakan bersalah setelah ditemukan serpihan rambut manusia di dalam kotorannya. Dia langsung divonis penjara seumur hidup di kebun binatang setempat. Sementara singa lainnya dinyatakan tidak bersalah dan dibebaskan. Ada dua singa yang masih belum jelas keterlibatannya dalam kejahatan ini.
"Mereka akan menjalani pengadilan yang adil dan tetap di bawah pengawasan untuk beberapa waktu," kata Anirudh Pratap Singh, kepala cagar alam Junagadh Wildlife Circle.
Singa di India memang sangat jarang memangsa manusia, namun dalam enam bulan pertama tahun 2016 sudah ada enam kasus pembunuhan oleh kucing besar ini di Hutan Gir, habitat satu-satunya spesies singa di India.
Pada tiga kasus di antaranya, singa hanya memakan sebagian anggota tubuh korban. Menurut Uday Vora, ahli konservasi hutan, hal ini tidak biasanya terjadi dan "membingungkan".
Salah satu korban adalah Valaiben Lakhnotra, diserang singa saat mencari rumput dekat ladang tebu pada malam di akhir Mei lalu. Putranya, Pithabai Lakhnotra, 41, memanggil ibunya tersebut namun tidak ada jawaban.
Dia lantas mendapati sendal dan selendang bersimbang darah. Tidak berapa jauh, dia melihat singa tengah memangsa ibunya.
Babubhai Gaache, kepala desa Vadnagar, mengatakan penampakan singa memang biasa di wilayahnya. Namun biasanya singa memangsa sapi, bukan manusia.
Ada 523 singa dalam cagar alam tersebut. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari kapasitas yang mampu ditampung hutan, yaitu 300 ekor. Akibatnya, singa-singa yang lapar kerap berkeliaran ke desa-desa atau mengincar para staf.
Pada April 2013, Pengadilan Tinggi India memerintahkan beberapa singa dipindahkan ke cagar alam di negara bagian lain, namun transfer ini belum dilakukan.
Di antara teori yang muncul, singa memangsa manusia karena para pekerja tidur di udara terbuka dengan selimut lantaran kegerahan di tengah gelombang panas yang mendera. Singa bisa jadi mengira manusia yang berselimut itu adalah kerbau.
Teori lainnya, keseimbangan kawanan singa terganggu setelah petugas menangkap seorang pejantan yang ditengarai memangsa manusia.
"Kami masih memantaunya. Singa tidak kekurangan buruan di hutan. Mengapa mereka memangsa manusia menjadi keprihatinan kami," kata Singh.
(den)