Jakarta, CNN Indonesia -- Kemeriahan Idul Fitri tahun ini terasa berbeda sejak Walikota New York City Bill de Blasio menetapkan Idul Fitri dan Idul Adha sebagai Hari Libur bagi semua Sekolah Publik di New York City.
Hal ini dirasakan pasangan asal Jakarta, Angga (36) dan Pipit (36) yang sudah 2 tahun menetap di New York sejak sang suami bekerja di kota bersimbol Patung Liberty ini.
"Kita senang sekali bisa ajak semua anak-anak untuk Sholat Ied bersama tahun ini, bahkan sisa hari bisa kami pakai mengunjungi perayaan Idul Fitri di kantor perwakilan Republik Indonesia di New York atau berkumpul bersama anggota keluarga makan ketupat," ungkap Angga.
Tahun ini merupakan tahun pertama pemberlakuan libur untuk Idul Fitri, sedangkan libur Idul Adha telah dimulai sejak tahun lalu. Bukan tanpa alasan de Blasio mengeluarkan aturan ini, sebuah studi dari Columbia University tahun 2009 menyebutkan bahwa setidaknya 10 persen pelajar di sekolah publik NYC adalah muslim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ungkapan kegembiraan juga datang dari Mira Yusuf (35), perempuan asal Indonesia yang sudah resmi berwarganegara Amerika ini mengungkapkan bahwa penetapan Idul Fitri dan Idul Adha sebagai hari libur merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan keragaman bagi umat muslim di New York City.
 Masjid di New York City (Dok.Suryanda) |
Dalam sebuah survei tahun 2014 penduduk muslim berjumlah sekitar 550.000 atau 6,6 persen dari total populasi New York City 8,5 juta jiwa.
Walikota de Blasio gemar menyuarakan NYC sebagai kota yang sangat toleran terhadap perbedaan. Sebelumnya, pemerintah kota juga sudah memasukan hari raya umat Yahudi dan Kristen ke dalam kalender akademik sekolah umum di New York sebagai hari libur. Penetapan hari libur ini menjadikan New York sebagai kota keempat setelah Vermont, Massachusetts dan New Jersey yang memberlakukan hal yang sama.
Perayaan Idul Fitri di NYCMeski tak semeriah di tanah air, berlebaran di negeri orang menyisakan makna yang tak kalah fitri dan berkesan bagi umat muslim Indonesia di New York City. Sejak pagi hari (6/7) ratusan muslimin dan muslimah tanah air memadati masjid Mesjid Al Hikmah, Long Island City salah satu masjid terbesar bagi komunitas muslim Indonesia.
Pakaian dan busana muslim khas Indonesia juga mewarnai masjid yang diresmikan pada 17 Agustus 1995 bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke–50 tersebut. Banyak dari mereka mengaku membeli pakaian Lebaran seperti kaftan atau baju koko dari Indonesia.
"Saat Ramadhan banyak bazaar pakaian dan makanan Indonesia yang digelar oleh perkumpulan pengajian disini. Umumnya mereka membawa langsung atau impor dari tanah air. Mode pakaian muslim disini berbeda dengan Indonesia, makanya kita tetep pilih asal negeri sendiri, lebih terasa Indonesia-nya," ungkap Pipit yang berbusana senada dengan suami dan anak-anaknya itu.
Untuk mengobati rasa rindu berlebaran dengan keluarga di tanah air, umat muslim Indonesia sengaja memasak makanan spesial khas Lebaran seperti ketupat atau rendang. Tidak lupa mereka mengirimkan pesan selamat Idul Fitri atau ber-
video call dengan kerabatnya di tanah air yang juga masih dalam suasana Lebaran hari ke-2 , dimana New York memiliki perbedaan waktu 11 jam di belakang Waktu Indonesia Barat.
(tyo)