Duterte: Abu Sayyaf Bukan Kelompok Kriminal

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Sabtu, 09 Jul 2016 15:30 WIB
Meskipun Abu Sayyaf terus melakukan pembunuhan, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan bahwa anggota kelompok militan itu bukan pelaku kriminal.
Menurut Duterte, Abu Sayyaf melakukan kekerasan karena disetir oleh keputusasaan. (Reuters/Keith Bacongco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meskipun Abu Sayyaf terus melakukan penyanderaan dan pembunuhan, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan bahwa anggota kelompok militan itu bukan pelaku kriminal.

Dalam sebuah pidato Idul Fitri, Duterte berkata, "Saya tidak memasukkan Abu Sayyaf ke kelompok kriminal. Kalian tidak pernah mendengar saya mengatakan mereka adalah kriminal."

Menurut Duterte, Abu Sayyaf melakukan kekerasan karena disetir oleh keputusasaan. "Pengingkaran janji," kata Duterte, merupakan penyebab Abu Sayyaf putus asa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir The Inquirer, kelompok militan yang memiliki kaitan dengan Al Qaidah ini ingin mendirikan negara Islam di wilayah Mindanao.

Selama ini, pemerintahan Filipina sudah beberapa kali melakukan negosiasi dengan sejumlah kelompok separatis Islam.

Namun, Abu Sayyaf tidak pernah ikut serta dalam perundingan damai itu karena pemerintah menganggap mereka merupakan kelompok kriminal, bukan separatis.

Abu Sayyaf memang kerap melakukan tindakan kriminal, seperti penyanderaan demi mendapatkan tebusan.

Warga Indonesia sendiri pernah menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf. Dalam dua penyanderaan berbeda, 14 WNI sempat disekap sebelum akhirnya dibebaskan pada Mei lalu.

Setelah itu, tujuh WNI kembali disandera dan hingga kini pemerintah masih berupaya untuk membebaskan mereka.

Selain WNI, Abu Sayyaf juga pernah menyandera warga Malaysia, Norwegia, dan Kanada. Dua warga Kanada dieksekusi pada kesempatan terpisah karena pemerintah tak kunjung membayarkan tebusan hingga tenggat waktu terlewati. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER