Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Turki menyatakan upaya kudeta oleh militer telah gagal. Situasi yang sempat memanas sebagian besarnya telah bisa dikendalikan. Para petinggi militer angkat bicara, mengaku tidak merestui kudeta tersebut.
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim seperti dikutip Reuters mengatakan upaya kudeta itu dilakukan oleh anggota militer pengikut ulama Turki yang berada di Amerika Serikat, Fethullah Gulen.
Kelompok yang dekat dengan Gullen membantah tuduhan tersebut. Mereka mengecam intervensi militer dalam politik pemerintah Turki dan mengaku khawatir akan keselamatan warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yildirim mengatakan aksi kudeta itu adalah tindak terorisme. Dia menegaskan pemerintah Erdogan masih berkuasa.
Pasukan pro pemerintah dilaporkan telah kembali menguasai beberapa lokasi penting di Istanbul dan Ankara, termasuk gedung parlemen dan stasiun televisi.
Dalam akun Twitter diplomat Turki di perwakilan Washington, AS, terdapat foto beberapa tentara Turki yang dibekuk saat mencoba mengambil alih istana kepresidenan. Mereka terlihat digiring oleh polisi dengan tangan terikat dan kepala tertunduk.
Juru bicara badan intelijen nasional Turki juga mengatakan upaya kudeta "digagalkan". Menurut mereka, tindakan kudeta dilakukan hanya oleh faksi kecil dari militer dan tidak mendapat restu dari para jenderal.
Sementara itu Jenderal Zekai Aksakalli, komandan pasukan khusus militer Turki, mengatakan "mereka yang mencoba kudeta tidak akan berhasil."
"Rakyat harus tahu bahwa kita akan melalui peristiwa ini. Kami telah mengendalikan situasi," kata Aksakalli.
Dilaporkan ada beberapa korban luka dan tewas dalam upaya kudeta kali ini, namun belum diketahui jumlahnya. Sebelumnya di Istanbul dan Ankara terdengar beberapa kali ledakan dan tembakan saat ribuan warga turun ke jalan menentang kudeta.
Kendati telah dinyatakan gagal, namun situasi masih sangat cair di Istanbul dan Ankara. Warga masih berada di jalan, di tengah alat berat militer. Tentara juga dilaporkan telah memasuki studio CNN Turk.
(den)