Jakarta, CNN Indonesia -- Pasukan militer Amerika Serikat akan terus beroperasi di Laut China Selatan, sesuai dengan hukum internasional.
Pernyataan itu dilontarkan oleh John Richardson, kepala operasi laut AS pada Rabu (20/7), dalam kunjungannya di pangkalan laut China.
Bertemu dengan Yuan Yubai, komandan Armada Laut Utara China, Angkatan Laut AS mengatakan Richardson "menekankan pentingnya operasi yang sesuai hukum dan aman di China Selatan dan di mana pun angkatan laut beroperasi."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan AS juga akan tetap berlayar, terbang dan beroperasi di mana pun sejauh tak melanggar hukum internasional.
"Angkatan Laut AS akan terus melakukan operasi rutin dan sesuai hukum di seluruh dunia, termasuk di Laut China Selatan, dengan tujuan untuk melindungi hak, kebebasan dan penggunaan laut dan ruang udara sesuai hukum untuk semua. Ini tidak akan berubah."
Sementara itu, kantor berita China, Xinhua, melaporkan pada Rabu bahwa negara-negara di luar kawasan harus tak ikut campur dalam isu Laut China Selatan.
"Negara-negara Barat punya sejarah panjang kegagalan untuk menciptakan aturan di banyak wilayah di seluruh dunia. Timur Tengah adalah contoh klasiknya," tulis Xinhua.
China menolak putusan dari pengadilan arbitrase yang tidak mengakui klaim China di laut sengketa itu, memenangkan gugatan Filipina.
China sejauh ini selalu menyalahkan AS yang dinilai membuat masalah di Laut China Selatan, perairan dengan nilai pelayaran lebih dari US$5 triliun setiap tahunnya.
(stu)