Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Selandia Baru mengumumkan rencana ambisius memusnahkan tikus, possum dan hama pengerat lainnya di negara itu pada 2050. Langkah ini diambil demi melindungi kiwi, burung asli negara itu.
Saking pentingnya rencana ini, Perdana Menteri Selandia Baru, John Key, menyamakannya dengan saat-saat manusia mendarat di bulan. Dia menyebut proyek yang "luar biasa ambisius" ini akan dimulai tahun depan dengan menggunakan perangkap, umpan, racun dan teknologi pemusnah lainnya.
Key mengatakan, predator pengerat seperti tikus, possum dan cerpelai telah membunuh sekitar 35 juta burung kiwi per tahunnya. Selain itu, hama ini telah merugikan negara sekitar Rp31 triliun akibat kerusakan lingkungan dan peternakan, termasuk menyebabkan penyakit bagi ternak dan rusa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah proyek konservasi paling ambisius yang pernah dilakukan di dunia, tapi kami yakin jika dilakukan bersama sebagai sebuah negara, kami bisa melakukannya," ujar Key, Senin (25/7) dikutip
Telegraph.
Proyek ini menargetkan pemusnahan seluruh pengerat predator di luar pulau utama pada 2025 dan pada 20 ribu hektar lahan di seluruh Pulau Selatan dan Pulau Utara.
Menurut Key, tikus datang ke Selandia Baru "menumpang" dalam kano para permukim Polinesia di tahun 1200-an dan pada kapal para pendatang Inggris serta warga Eropa lainnya pada tahun 1800-an.
Ensiklopedia Selandia Baru, Te Ara, menyebutkan bahwa kucing juga bukan hewan asli negara itu melainkan dibawa oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook di akhir 1700-an.
Awalnya binatang-binatang ini ada yang sengaja didatangkan untuk mengatasi permasalahan hama di Selandia Baru, namun malah berujung jadi masalah baru.
Contohnya cerpelai yang didatangkan dari Inggris pada 1970-an untuk mengatasi hama kelinci. Namun cerpelai beranak pinak dan mulai mencuri telur dan memakan anak-anak burung asli Selandia Baru.
Selandia Baru telah memusnahkan hama predator dari 150 pulau kecil dan 7.000 hektar lahan di pulau utama.
"Ambisi kami pada tahun 2050 semua bagian Selandia Baru terbebas sepenuhnya dari tikus, cerpelai dan possum," ujar Key.
(den)