Rangkaian Bom, PM Thailand Perintahkan Peningkatan Keamanan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 12 Agu 2016 11:55 WIB
PM Thailand memerintahkan peningkatan keamanan di berbagai kota, tujuan wisata, dan ikon negara menyusul rangkaian serangan di empat provinsi berbeda.
Prayut memerintahkan badan-badan terkait untuk mencegah terjadinya serangan serupa. (Dok. Government of Thailand)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-ocha memerintahkan peningkatan keamanan di berbagai kota, tujuan wisata, dan ikon negara menyusul rangkaian serangan di empat provinsi berbeda sejak Kamis (11/8) malam.

"PM telah memerintahkan situasi darurat kepada badan-badan terkait di berbagai daerah untuk mencegah insiden pengeboman lainnya, meningkatkan keamanan di daerah ramai, dan menunjuk orang yang bertanggung jawab menangani situasi darurat ini," ujar juru bicara pemerintahan, Sansern Kaewkamnerd, seperti dikutip media lokal Thailand, The Nation.
Rangkaian insiden ini bermula pada Kamis tengah malam, ketika dua bom meledak di kawasan wisata di Hua Hin, merenggut satu nyawa dan melukai 21 orang lainnya.

Di hari yang sama, meledak pula satu bom di Provinsi Trang dan menelan satu korban nyawa serta melukai tujuh orang lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berselang beberapa jam setelahnya, tepatnya Jumat (12/8) pagi, bom kembali meledak di resor tepi pantai di Hua Hin, melukai tiga orang.

Di pagi yang sama, Channel NewsAsia melaporkan adanya ledakan di Pantai Patong, Phuket, salah satu tujuan turis paling tenar di Thailand.
The Nation, melaporkan bahwa petugas penjinak bom juga sedang dikerahkan untuk memusnahkan bom lain di Pantai Loma yang terletak di dekat Patong.

Sebelumnya, di pagi yang sama, dua bom juga mengguncang Provinsi Surat Thani, merenggut satu nyawa dan melukai empat orang lainnya.

Kepolisian Thailand menyebut kejadian tersebut berkaitan dengan peristiwa politik dalam negeri. Thailand baru saja menggelar referendum untuk mengadopsi konstitusi yang disokong militer.

Seperti dilansir Reuters, ledakan semacam ini sudah biasa terjadi di bagian selatan Thailand yang mayoritas penduduknya merupakan umat Muslim. Sejak 2004, pemberontakan terjadi di wilayah ini dan sudah menewaskan lebih dari 6.500 orang.
Namun menurut beberapa pengamat, Hua Hin sendiri jauh dari zona konflik. Selain itu, serangan juga biasanya menyasar pasukan keamanan, bukan turis.

Sansern mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk mengidentifikasi tersangka atau otak dari rangkaian insiden ini, tapi ia menjamin bahwa petugas akan mengadili orang yang bertanggung jawab atas serangan ini.

Sementara itu, Sansern meminta warga tetap waspada dan melapor kepada petugas jika melihat hal yang mencurigakan.

Ia juga mengaku telah menginformasikan insiden bom di Hua Hin kepada Prayut. Sang PM pun menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan memerintahkan kementerian luar negeri untuk mengurus para turis yang menjadi korban. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER