Terserang Stroke, Kondisi Kesehatan Shimon Peres Membaik

AFP | CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 18:47 WIB
Shimon Peres, 93, mantan presiden dan perdana menteri Israel yang menerima Nobel Perdamaian bersama Yasser Arafat, masuk rumah sakit karena terserang stroke.
Shimon Peres, 93, mantan presiden dan perdana menteri Israel yang menerima Nobel Perdamaian bersama Yasser Arafat, masuk rumah sakit karena terserang stroke. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan presiden Israel dan penerima Nobel Perdamaian Shimon Peres membaik setelah terserang stroke.

Berita soal kondisi kesehatan Peres, 93, menjadi perhatian rakyat Israel setelah ia masuk rumah sakit karena serangan stroke parah pada Selasa lalu.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu—yang kerap dikritik Peres dalam beberapa tahun terakhir—mengunjungi Peres pada Rabu malam.
“Kami merasa lega…karena malam ini ia lebih baik dari kemarin malam,” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Kamis (15/9), dokter pribadi yang juga menantu Peres, Rafi Walden, mengatakan bahwa kondisinya semakin baik hari ini.

Peres sendiri masih dibantu alat pernapasan, namun bisa merespons lebih baik dari sebelumnya ketika ia masuk rumah sakit.

“Ia mengepalkan tangan dan menggerakkan kakinya,” kata Walden. “Ini tentunya indikasi bahwa ia mendengar dan merespons kami.”

Selain menjadi presiden pada 2007-2014, Peres sebelumnya menjadi perdana menteri dalam dua periode pada 1995-1996, dan 1984-1986.
Ia mendapat penghargaan Nobel Perdamaian pada 1994, bersama dengan Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berkat Perjanjian Oslo.

Meski tim dokternya melihat perkembangan positif atas kondisi Peres, mereka tetap menekankan bahwa situasi Peres masih berisiko.

“Fakta bahwa ia merespons adalah awal yang baik, namun masih ada beberapa kemungkinan komplikasi terkait dengan perawatan intensifnya di rumah sakit,” kata Zeev Feldman, dokter bedah saraf yang ikut menangani kondisi Peres.

Peres lahir di Polandia pada 1923, dan pindah ke Palestina ketika ia berusia 11 tahun. Ia bergabung dengan perjuangan Zionis pada 1940-an dengan Ben Gurion, perdana menteri pertama Israel. (stu)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER