Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah korban luka akibat ledakan di gedung Associated Blind Housing terus meningkat. Data terbaru pihak berwenang mencatat 29 orang butuh perawatan karena luka berat dan ringan.
Beruntung, tidak ada dari 29 orang itu yang merupakan warga negara Indonesia (WNI). Itu dipastikan oleh Acting Konjen RI New York Benny YP Siahaan dalam keterangan tertulis yang dilansir dari Detik.com, Minggu (18/9).
“Sejauh ini aman, tidak ada WNI jadi korban,” ia menyampaikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ledakan itu sendiri terjadi pada Sabtu (17/9) pukul 20.30 malam waktu setempat.
Meski tidak ada laporan WNI yang menjadi korban, KJRI New York tetap memantau perkembangan kejadian yang mengguncang musim gugur yang tenang itu.
Sejauh ini, polisi disebut-sebut telah menemukan benda yang diduga sebagai penyebab ledakan. Mengutip CNN dan sumber ABC News, benda berbentuk panci presto itu ditemukan di dalam kantong plastik. beberapa blok dari lokasi kejadian.
Belum disebutkan apa yang ada di dalam benda itu, namun ia terkoneksi dengan kabel dan telepon seluler. Polisi masih menginvestigasi, jalanan sekitar masih ditutup.
Polisi juga tidak ingin langsung mengaitkan temuan benda itu dengan motif peledakan. Komisaris NYPD James O'Neill hanya menegaskan pihaknya yakin bahwa ledakan yang terjadi di 23rd Street itu sengaja dilakukan. Pelakunya belum diketahui.
Penyebab ledakan pun belum dirilis resmi. Wali Kota New York Bill de Blasio mengatakan, sejauh ini "tidak ada bukti hubungan teror" dan tidak ada "ancaman spesifik" terhadap New York setelah peristiwa yang memekakkan telinga itu.
(rsa)