Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang bocah tiga tahun berhasil bertahan selama tiga hari atau 72 jam di hutan Siberia, dengan temperatur hampir nol derajat Celcius.
Anak itu, Tserin Dopchut, ditemukan dalam kondisi baik oleh petugas darurat dan anggota keluarganya pada Rabu lalu.
Dilansir
CNN, sebelumnya, tim pencari menyisir wilayah hutan di Desa Khut, Distrik Pii-Khem, sambil meneriakkan namanya. Akhirnya, Tserin merespons suara pamannya yang ikut dalam pencarian.
Anak itu makan coklat yang ada di kantungnya dan tidur di tempat kering di bawah pohon besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah bertemu lagi dengan keluarganya, hal pertama yang ia tanyakan adalah mainan mobilnya.
Kementerian Darurat Rusia mengatakan bahwa anak itu mendapat perawatan dari tim medis dan kondisinya “memuaskan.”
Ayas Saryglar, kepala badan darurat distrik itu mengatakan bahwa selain karena cuaca, hidup Tserin juga terancam oleh serigala dan beruang selama di hutan. Para beruang saat ini sedang menggemukkan diri sebagai persiapan menuju musim salju, dan mereka bisa menyerang benda apa pun yang bergerak.
Ia menambahkan meski cuaca cukup hangat saat siang hari, saat malam, suhu bisa sangat dingin di hutan itu.
“Jika berpikir bahwa anak itu menghilang saat siang hari, ia tidak mengenakan pakaian yang memadai—hanya kaos dan sepatu tanpa mantel,” ujarnya.
Tserin sedang bermain di luar rumah bersama teman-teman dan anjingnya ketika ia menghilang, ia dilaporkan menghilang pada pukul 09.00 pagi waktu setempat pada Rabu lalu.
Siberian Times melansir bahwa Desa Khut, tempat tinggal bocah itu, hanya berpopulasi 400 orang dengan 63 rumah.
(stu)