Inggris Sita Paspor Aktivis Suriah Atas Permintaan Assad

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 28 Sep 2016 03:39 WIB
Otoritas Inggris menyita paspor milik aktivis anti-rezim Suriah, Zaina Erhaim, atas permintaan dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Ilustrasi. (Reuters/Srdjan Zivulovic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Inggris menyita paspor milik aktivis anti-rezim Suriah, Zaina Erhaim, atas permintaan dari pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Paspor Erhaim disita oleh petugas perbatasan Inggris ketika ia mendarat di Bandara Heathrow pada Jumat pekan lalu setelah menempuh perjalanan dari Istanbul.

Ia sempat diinterogasi selama lebih dari satu jam. Petugas imigrasi mengaku mendapatkan informasi dari rezim Suriah bahwa paspor Erhaim merupakan hasil curian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka mengatakan bahwa mereka akan mengembalikannya ke 'pemerintah saya' meskipun keduataan besar [Suriah] di Inggris sudah ditutup sejak bertahun-tahun lalu," tutur Erhaim kepada Al Arabiya, Selasa (27/9).

Aktivis yang berprofesi sebagai jurnalis ini berharap dapat meninggalkan Inggris dengan paspor lamanya tanpa harus mengajukan permohonan baru.

Namun, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris mengatakan bahwa mereka harus menuruti permintaan rezim Suriah karena paspor merupakan properti dari pemerintah yang mengeluarkannya, bukan pemegangnya.

Erhaim sendiri dikenal sebagai pengkritik Assad. Peraih penghargaan Peter Mackler dari National Press Club dari Washington ini lantang menyuarakan kampanye melawan rezim Suriah selama bertahun-tahun.

"Saya tahu jika saya pulang, saya akan dibunuh, tapi sekarang saya mengetahui bahwa tangan Assad bahkan bisa mencapai Inggris. Ini adalah diktator memburu seorang jurnalis," katanya. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER