Penobatan Raja Baru Thailand Ditunda Selama Berkabung

Denny Armandhanu/AFP | CNN Indonesia
Jumat, 14 Okt 2016 13:54 WIB
Penobatan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn untuk menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat ditunda selama masa berkabung.
Penobatan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn untuk menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat ditunda selama masa berkabung. (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penobatan Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn untuk menggantikan Raja Bhumibol Adulyadej yang mangkat ditunda untuk memberi kesempatan bagi masa berkabung. Pengumuman penundaan penobatan ini disampaikan oleh Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha.

"Mari kita tunggu hingga waktu yang tepat. Dia [Maha] meminta waktu mempersiapkan proses legal untuk naik takhta di saat yang tepat," ujar prayut, dikutip AFP, Kamis (14/10).

Prayut melanjutkan, Putra Mahkota ingin berkabung bersama rakyat Thailand sebelum dia menjadi raja. Maha yang saat ini berusia 64 tahun telah ditetapkan menjadi calon penerus Bhumibol sejak 1972.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum diketahui kapan Maha akan naik sebagai raja. Namun masa berkabung atas kematian Bhumibol akan berlangsung selama setahun. Untuk 30 hari setelah kematiannya, bendera setengah tiang akan dikibarkan dan pegawai negeri diminta memakai baju hitam.

Bhumibol meninggal dunia pada Kamis setelah sepekan sebelumnya dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan kondisinya tidak stabil. Tidak lama setelah kematian Bhumibol, Prayut mengumumkan Maha akan menggantikannya sebagai pemimpin kerajaan Thailand.

Kematian Raja Bhumibol yang telah memimpin Thailand selama 70 tahun, monarki terlama di dunia, dikhawatirkan akan menyebabkan keresahan di masyarakat. Prayut meminta pengertian masyarakat bahwa penobatan raja baru butuh waktu.

"Saya harap semuanya mengerti dan tidak memicu kerusuhan," kata dia.

Maha adalah putra Bhumibol satu-satunya, lahir pada 28 Juli 1952. Dia menempuh studi di Inggris dan Australia sebelum berkarier di militer.

Putra Mahkota jarang terlihat publik, namun dalam beberapa tahun terakhir dia menggantikan ayahnya yang sakit dalam berbagai acara kenegaraan.  

Pada Agustus 2015, dia memimpin parade sepeda di Bangkok bersama para petinggi junta militer, penampilan yang sangat jarang oleh keluarga kerajaan. Pengamat mengatakan, Maha mencoba menunjukkan dukungan kerajaan terhadap militer yang menggulingkan pemerintahan Yingluck Shinawatra pada 2014 lalu.

Kendati dipastikan naik takhta, namun Maha masih belum mendapatkan popularitas di antara rakyat Thailand seperti halnya ayahnya. (den)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER