Jakarta, CNN Indonesia -- Militer AS kembali mendeteksi adanya peluncuran rudal Korea Utara jarak menengah pada akhir pekan ini dan dinyatakan gagal. Uji coba rudal Korut kali ini merupakan yang teranyar dari serangkaian uji coba rudal yang diluncurkan Korut sepanjang tahun ini.
Sistem Strategis Komando AS mendeteksi bahwa peluncuran rudal Musudan di dekat kota Kusong, sebelah barat laut Korut, dinyatakan gagal, melalui pernyataan yang dirilis Pentagon pada Sabtu (15/10).
"Kami sangat mengutuk uji coba rudal terbaru Korea Utara kali ini dan lainnya," kata juru bicara Pentagon, Komandan Angkatan Laut AS Gary Ross.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian soal hal apa yang salah dalam peluncuran rudal tersebut, namun menegaskan bahwa peluncuran itu tidak mengancam Amerika Utara.
Tindakan Korut ini dinilai mengancam stabilitas keamanan di kawasan tersebut dan melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.
Militer Korea Selatan pada Minggu (16/10) dini hari mengumumkan bahwa Korea Utara menembakkan rudal Musudan pada Sabtu pukul 03:33 waktu setempat, namun gagal setelah peluncuran. Pernyataan militer Korsel juga tidak memberikan rincian lebih lanjut.
"Peluncuran rudal balistik Korut merupakan pelanggaran yang jelas dari resolusi Dewan Keamanan PBB dan kami sangat mengutuk tindakan ilegal provokasi Korut," bunyi pernyataan dari kantor Gabungan Kepala Staf Korea Selatan.
Ross menyatakan bahwa pemerintah Amerika Serikat menyerukan Korea Utara untuk "menahan diri dari tindakan yang lebih meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut."
"Komitmen kami untuk pertahanan sekutu kami, termasuk Republik Korea dan Jepang, dalam menghadapi ancaman ini, sangat kuat. Kami tetap siap untuk membela diri dan sekutu kami dari serangan atau provokasi," tulisnya, dikutip dari
Reuters.
Diplomat tertinggi AS untuk Asia Timur mengatakan pada akhir bulan lalu bahwa Washington akan mempercepat pengerahan sistem pertahanan anti-rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) di Korea Selatan untuk mengantisipasi ancaman serangan rudal Korut.
China, sekutu diplomatik utama Korea Utara, menentang penyebaran THAAD dan menilai langkah itu hanya akan mengguncang keseimbangan keamanan regional.
Pyongyang kini berada di bawah sanksi internasional yang lebih berat dan ketat, atas aksinya meluncurkan serangkaian tes rudal serta uji coba nuklir kelima pada 9 September lalu.
(ama)