Ratu Elizabeth Akan Undang Donald Trump ke Inggris
Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2016 11:52 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratu Elizabeth II dikabarkan akan mengundang Donald Trump untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris setelah taipan real estate itu dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45 pada 20 Januari mendatang.
Mengutip dua menteri dan seorang pejabat senior dari kantor Perdana Menteri Inggris, Sunday Times melaporkan bahwa pejabat pemerintah Inggris dan tim transisi Trump akan segera melakukan pertemuan untuk menyepakati jadwal pertemuan Trump dengan ratu Elizabeth.
Informasi yang beredar sejauh ini menyebutkan bahwa pertemuan keduanya akan diselenggarakan sekitar Juni atau Juli tahun depan.
Pemerintah Inggris berharap, kunjungan ini bisa menjadi "senjata rahasia" untuk mempererat hubungan kedua negara setelah Trump bertemu dengan pemimpin kampanye Brexit, Nigel Farage, pada awal November lalu.
Farage merupakan politikus Inggris pertama yang bertemu dengan Trump setelah pemilu. Ia merupakan politikus sayap kanan yang merupakan oposisi pemerintah dan Uni Eropa.
Dilaporkan TIME, langkah Farage sebagai politikus Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) yang merupakan partai minoritas di parlemen ini disebut sebagai kudeta diplomatik karena mendahului politikus dan pemimpin Inggris lainnya yang berasal dari partai besar seperti Partai Konservatif.
Perdana Menteri Inggris yang merupakan politikus Partai Konservatif, Theresa May, bahkan belum berkesempatan menemui Trump terkait urusan kenegaraan.
Seperti dilansir Reuters, Inggris memiliki keinginan besar untuk memperkuat "hubungan khusus" dengan AS menyusul pemerintahannya yang sedang berada dalam transisi meninggalkan Uni Eropa.
Keputusan pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa yang diputuskan pada referendum pada 23 Juni lalu dinilai akan mengubah kedudukan Inggris di dunia.
Kunjungan Trump ke Inggris juga diharapkan dapat memperbesar peluang penguatan kembali kerja sama politik, ekonomi, dan perdagangan global antar kedua negara pasca Inggris mengundurkan diri dari Uni Eropa.
Kantor Perdana Menteri Inggris menyatakan, Trump telah melakukan komunikasi awal dengan May tak lama setelah menang pemilu AS pada 8 November lalu. Melalui sambungan telepon, Trump telah mengundang May untuk segera mengunjunginya di New York.
Namun, sejauh ini, ajudan may mengatakan belum ada rencana resmi terkait kunjungan May ke AS. (has)
Mengutip dua menteri dan seorang pejabat senior dari kantor Perdana Menteri Inggris, Sunday Times melaporkan bahwa pejabat pemerintah Inggris dan tim transisi Trump akan segera melakukan pertemuan untuk menyepakati jadwal pertemuan Trump dengan ratu Elizabeth.
Informasi yang beredar sejauh ini menyebutkan bahwa pertemuan keduanya akan diselenggarakan sekitar Juni atau Juli tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan TIME, langkah Farage sebagai politikus Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) yang merupakan partai minoritas di parlemen ini disebut sebagai kudeta diplomatik karena mendahului politikus dan pemimpin Inggris lainnya yang berasal dari partai besar seperti Partai Konservatif.
Perdana Menteri Inggris yang merupakan politikus Partai Konservatif, Theresa May, bahkan belum berkesempatan menemui Trump terkait urusan kenegaraan.
Seperti dilansir Reuters, Inggris memiliki keinginan besar untuk memperkuat "hubungan khusus" dengan AS menyusul pemerintahannya yang sedang berada dalam transisi meninggalkan Uni Eropa.
Keputusan pengunduran diri Inggris dari Uni Eropa yang diputuskan pada referendum pada 23 Juni lalu dinilai akan mengubah kedudukan Inggris di dunia.
Kunjungan Trump ke Inggris juga diharapkan dapat memperbesar peluang penguatan kembali kerja sama politik, ekonomi, dan perdagangan global antar kedua negara pasca Inggris mengundurkan diri dari Uni Eropa.
Kantor Perdana Menteri Inggris menyatakan, Trump telah melakukan komunikasi awal dengan May tak lama setelah menang pemilu AS pada 8 November lalu. Melalui sambungan telepon, Trump telah mengundang May untuk segera mengunjunginya di New York.
Namun, sejauh ini, ajudan may mengatakan belum ada rencana resmi terkait kunjungan May ke AS. (has)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK