Jakarta, CNN Indonesia -- Kicauan Bana Alabed, gadis 7 tahun yang selama ini menggambarkan suasana sedih sekaligus penderitaan di tengah konflik Suriah, terhenti sudah. Akun Twitter-nya yang diikuti lebih dari 100 ribu
followers itu menghilang pada Minggu (4/12).
Tidak ada yang tahu alasan akun Twitter itu dihapus. Pesan terakhir yang dikirim oleh akun itu ditulis oleh sang ibu, Fatemah.
"Kami yakin tentara menangkap kami sekarang. Sampai jumpa di lain hari, dunia. Dah," bunyi kicauan di akun @AlabedBana sebagaimana dikutip
CNN.
 Foto: Screenshoot via Twitter/@AlabedBana Bocah tujuh tahun menggambarkan suasana di tengah medan perang. (Screenshoot via Twitter/@AlabedBana) |
Selama ini, akun ini aktif menggambarkan suasana peperangan di Aleppo dari perspektif keluarga yang terjebak di dalamnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 27 November lalu, Bana sempat berkicau, "Malam ini kami tidak lagi punya rumah. Rumah kami hancur dibombardir. Banyak orang mati dan aku hampir mati."
Di hari yang sama, dia meminta dunia mendoakannya, sementara bom terus berjatuhan. "Sedang dibombardir habis-habisan, tolong doakan kami terus," ujarnya.
Walau demikian, setelah kejadian itu, akun Twitter-nya masih terus aktif hingga Minggu.
Fatemah membuatkan Bana akun Twitter agar dunia bisa mengetahui keseharian warga yang terjebak di Aleppo.
Kehidupan sehari-hari warga sipil di kota tersebut semakin mencekam setelah pasukan pemerintah Suriah menyerang pada Sabtu (26/11).
Serangan itu telah merebut sebagian permukiman di bagian timur laut dari para pemberontak. Ini adalah pencapaian terbesar pasukan pemerintah sejak konflik berkecamuk lebih dari lima tahun lalu.
Ratusan warga telah melarikan diri dari kawasan yang dikuasai oleh pemberontak sejak serangan pemerintah meluncurkan serangan pada akhir pekan lalu.
(aal)