Eks Pemimpin Hong Kong Dipenjara terkait Gratifikasi
Riva Dessthania Suastha | CNN Indonesia
Rabu, 22 Feb 2017 13:27 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemimpin Hong Kong, Donald Tsang, resmi ditahan selama 20 bulan lantaran terbukti menerima suap saat masih menjabat sebagai orang nomor satu di wilayah khusus tersebut.
Usai menjalani masa sidang selama enam minggu, pekan lalu hakim pengadilan menyatakan Tsang bersalah karena menyembunyikan konflik kepentingannya saat menjadi pemimpin.
Tsang terbukti menyetujui tiga permintaan lisensi radio milik Wave Media pada rentang 2010-2012 silam, termasuk permintaan lisensi siaran digital stasiun tersebut. Sebagai imbalan, Tsang menerima sebuah apartemen mewah sewaan dari seorang investor besar media di wilayah itu.
Diberitakan South China Morning Post, Rabu (22/2), Tsang bernegosiasi dengan taipan properti, Bill Wong Cho-bau, mengenai griya tawang mewah Shenzhen yang menjadi tempat tinggal impiannya untuk menjalani hidup setelah pensiun. Wong merupakan pemegang 20 persen saham stasiun radio Wave Media.
Dalam persidangan, jaksa mengatakan, Tsang telah "menyalahgunakan sistem" dengan secara sengaja menerima properti rahasia di saat Dewan Eksekutif tengah bernegosiasi dan membahas pengajuan lisensi Wave Media tersebut.
Jaksa Penuntut, David Perry, mengatakan posisi Tsang dalam hal ini tidak bisa menyelamatkannya dari kesalahan. Perry terus menegaskan, Tsang membuat keputusan memihak bagi Wave Media dan berhubungan dengan salah satu pemegang sahamnya.
"Keputusan Tsang yang muncul seakan memihak sejumlah pihak. Dia seharusnya mengungkapkan hubungannya [dengan Wong] tapi dia malah menyembunyikan itu," ucapnya.
Meski begitu, Hakim tidak dapat membuktikan tuduhan Tsang menerima 3,3 juta dolar Hong Kong yang diduga dipakai untuk merenovasi apartemennya di Shenzhen.
Di sisi lain, pengacara Tsang, Clare Montgomery, meminta kemurahan hati ketua hakim untuk menangguhkan masa penahanan kliennya karena alasan kesehatan. Tsang menghabiskan dua hari masa penahanan sementaranya di Rumah Sakit Queen Elizabeth karena batuk parah.
Montgomery mengatakan, kasus ini telah menyebabkan kesehatan fisik dan mental Tsang menurun.
(aal)
Usai menjalani masa sidang selama enam minggu, pekan lalu hakim pengadilan menyatakan Tsang bersalah karena menyembunyikan konflik kepentingannya saat menjadi pemimpin.
Tsang terbukti menyetujui tiga permintaan lisensi radio milik Wave Media pada rentang 2010-2012 silam, termasuk permintaan lisensi siaran digital stasiun tersebut. Sebagai imbalan, Tsang menerima sebuah apartemen mewah sewaan dari seorang investor besar media di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam persidangan, jaksa mengatakan, Tsang telah "menyalahgunakan sistem" dengan secara sengaja menerima properti rahasia di saat Dewan Eksekutif tengah bernegosiasi dan membahas pengajuan lisensi Wave Media tersebut.
Jaksa Penuntut, David Perry, mengatakan posisi Tsang dalam hal ini tidak bisa menyelamatkannya dari kesalahan. Perry terus menegaskan, Tsang membuat keputusan memihak bagi Wave Media dan berhubungan dengan salah satu pemegang sahamnya.
"Keputusan Tsang yang muncul seakan memihak sejumlah pihak. Dia seharusnya mengungkapkan hubungannya [dengan Wong] tapi dia malah menyembunyikan itu," ucapnya.
Meski begitu, Hakim tidak dapat membuktikan tuduhan Tsang menerima 3,3 juta dolar Hong Kong yang diduga dipakai untuk merenovasi apartemennya di Shenzhen.
Di sisi lain, pengacara Tsang, Clare Montgomery, meminta kemurahan hati ketua hakim untuk menangguhkan masa penahanan kliennya karena alasan kesehatan. Tsang menghabiskan dua hari masa penahanan sementaranya di Rumah Sakit Queen Elizabeth karena batuk parah.
Montgomery mengatakan, kasus ini telah menyebabkan kesehatan fisik dan mental Tsang menurun.
(aal)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK