PM Rusia: Ledakan Kereta Bawah Tanah Tindakan Teroris

CNN Indonesia
Senin, 03 Apr 2017 22:16 WIB
Terkait ledakan yang terjadi di stasiun kereta bawah tanah St. Petersburg, PM Rusia Dimitry Medvedev mengungkapkan bahwa ini adalah tindakan teroris.
Sebuah ledakan ganda terjadi di kereta bawah tanah Rusia. (AFP PHOTO / Ruslan SHAMUKOV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ledakan ganda kereta bawah tanah terjadi di Sennaya Ploshchad metro station di St. Peterburg, Rusia. Mengutip CNN, berdasarkan pemberitaan media lokal, sebelumnya diberitakan ada 10 orang yang meninggal dunia. Namun jumlah ini sudah direvisi menjadi sembilan orang.

Selain itu, jumlah korban luka-luka direvisi menjadi 20 orang (sebelumnya diberitakan 50 orang).

Saat ledakan terjadi, presiden Rusia Vladimir Putin tengah berada di St. Petersburg untuk menghadiri acara. Dia mengindikasikan akan melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dalam penyelidikan awal, petugas National Anti-terrorism comittee menemukan adanya alat peledak ke-dua. Alat peledak ini ditemukan di stasiun metro lainnya Ploschad Vosstaniya dan sudah diamankan oleh petugas.

Sampai saat ini, belum ada informasi siapa yang bertanggung jawab atas ledakan ini. Namun Perdana Menteri Rusia, Dimitry Medvedev dalam akun facebooknya mengungkapkan bahwa ledakan ini adalah tindakan teroris.

Peristiwa ledakan ini juga membuat facebook mengaktifkan fitur safety check-nya. Fitur ini memungkinkan warga Rusia yang berada di sekitar ledakan untuk 'menandai diri' dan 'mengabarkan' kalau mereka selamat serta aman.

Fitur ini diaktifkan secara otomatis ketika banyak orang di wilayah geografis yang sama bicara soal keadaan darurat di jaringan sosial.
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER