Jakarta, CNN Indonesia -- Saksi mata Veronica Durango menyebutkan bahwa pengemudi truk yang menabrak pejalan kaki di Drottniggatan 'tancap gas' dan berlari menerobos kerumunan orang.
"Dia datang dari Olof Palmes Street dan berkendara ke Drottniggatan," kata Durango kepada
CNN.
"Ini seperti dia berlari melewati kertas. Seperti tak ada yang terjadi. Saya tidak percaya bagaimana seseorang bisa melakukan hal seperti itu, dan berlalu begitu saja. Saya syok."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Media lokal melaporkan bahwa truk yang dipakai dalam serangan tersebut adalah truk bajakan. Pihak keamanan saat ini sedang melakukan ivestigasi terkait kemungkinan adanya lebih dari satu orang yang terlibat dalam penyeerangan.
"Ada banyak orang yang terluka dan beberapa di antaranya meninggal dalam serangan di Stockholm," kata Nina Odermalm Schei, kepala press untuk security service.
"Kami masih berusaha untuk menyelidiki siapa penyerangnya, apakah hanya dilakukan oleh satu orang atau lebih, dan juga jumlah korbannya."
Hanya saja dia menolak untuk mengungkapkan serangan ini sebagai akssi teroris. "Kami menyebut ini sebagai serangan, tanpa spesifikasi tertentu."
Carl Bildt, mantan Perdana Menteri Swedia, mengungkapkan pendapatnya lewat Twitter.
"Mencuri truk atau mobil dan mengendarainya ke arah keramaian orang. Terlihat seperti modus terbaru para teroris. Berlin. London. Sekarang Stockholm."
Sebelumnya, area yang sama juga pernah diserang pada 2010 namun gagal. Seorang tersangka bunuh diri dan dua orang lainnya terluka saat bom mobil meledak lebih awal dari jadwal yang ditentukan.