Jakarta, CNN Indonesia -- Para kepala negara dari negara-negara yang ekonominya paling berpengaruh di dunia, sudah berdatangan di pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Hamburg, Jerman, Kamis (6/7).
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun tampak hadir, tak memedulikan ancaman para demonstran maupun singgungan para pemimpin lain setelah keputusannya untuk menarik AS dari kesepakatan perubahan iklim di Paris pada 2015, bulan lalu.
Trump disambut aktivis lingkungan yang memegang poster ‘Welcome to Hell’ atau ‘Selamat Datang di Neraka.’ Demonstran datang dari berbagai daerah di Eropa, memprotes bagaimana G20 dianggap gagal menjadi solusi atas banyak masalah yang mengancam perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi memprediksi, terdapat sekitar 100 ribu demonstran yang menyambut KTT G20. Mereka menurunkan sekitar 20 ribu personel untuk menangani sekitar 8 ribu orang yang dianggap berpotensi melakukan kekerasan dalam protesnya. Seperti dugaan, demo berakhir ricuh.
Berita terbaru yang dilaporkan Reuters menyampaikan bahwa kepolisian Jerman sampai harus menembakkan meriam air dan semprotan merica untuk menghalau demonstran yang mulai ricuh.
Demonstran itu disebut-sebut melemparkan botol dan benda-benda lain ke arah polisi yang berjaga. Tak ayal, itu memicu kericuhan. Belum ada laporan terbaru soal kondisi riil.
KTT G20 sendiri baru akan dimulai secara resmi pada Jumat (7/7). Para pemimpin dari 20 negara akan berbincang soal masalah-masalah dunia, termasuk soal rudal yang baru ditembakkan Korea Utara. Kanselir Jerman Angela Merkel yang menjadi tuan rumah, sudah mulai memperbincangkan masalah itu saat menyambut Trump dan pemimpin lainnya.
Juru bicara pemerintah Jerman mengatakan, sejauh ini ia bisa melihat Merkel dan Trump memperbincangkan masalah Korea Utara, Timur Tengah, serta konflik di timur Ukraina.