Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah memanasnya hubungan Amerika Serikat dan Rusia akibat tudingan kolusi saat kampanye Trump dan sanksi Washington kepada Moskow atas konflik Ukraina, diplomat dari kedua negara akan melakukan pertemuan resmi pada 17 Juli mendatang.
Hal itu dikonfirmasi Kementerian Luar Negeri AS, Selasa (11/7).
Juru Bicara Kemlu AS Heather Nauert mengatakan kepada
AFP, Diplomat AS Thomas Shannon akan bertemu dengan wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov di Washington, pekan depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Moskow membatalkan pertemuan kedua negara yang seharusnya digelar di St. Petersburg, Juni lalu, karena sanksi yang dijatuhkan AS.
“Shannon bekerja keras mencari celah kerjasama tanpa menyinggung hal-hal yang bisa membuat kesal kedua negara,” kata Nauert, tanpa menjelaskan lebih jauh.
Sementara, kantor berita Rusia menyebut Shannon dan Ryabkov akan membahas mengenai sanksi yang dijatuhkan AS di akhir masa kepresidenan Obama, yang membuat lebih dari 30 diplomat Rusia dipulangkan, serta dua kompleks perumahan Rusia di AS, ditutup.
Kedua perwakilan negara itu juga akan membicarakan isu mengenai konflik Ukraina dan Suriah, yang melibatkan Rusia.
Adapun saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Hamburg, Jerman, Presiden AS Donald Trump mengindikasikan hubungan bilateral yang lebih kuat.
Dia mencuit, “Saatnya melangkah maju dan bekerjasama dengan lebih konstruktif dengan Rusia.”
Meskipun demikian, aspirasi Trump bisa jadi menemui kendala karena kongres AS menuntut sanksi yang lebih berat terhadap Rusia, atas dugaan kolusi yang memenangkan Trump menjadi presiden. Tudingan tersebut telah dibantah Moskow, namun penyelidikan terus berlanjut.
Perkembangan terbaru, putra tertua Trump, Donald Jr dikabarkan menemui pengacara Rusia untuk mencoreng nama Hillary Clinton, lawan politik ayahnya, pada Juni 2016.