Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah orang Amerika Tengah yang diselundupkan ke Amerika Serikat berhasil diselamatkan pada hari Sabtu, (29/07/2017) dari sebuah truk yang ditinggalkan di Meksiko. Pihak berwenang mengatakan sebanyak 178 orang ditemukan di truk serupa traktor-trailer di kota Tantima di negara bagian Veracruz, Meksiko.
Tragedi migran ditinggalkan begitu saja di dalam truk di jalan raya minggu lalu juga terjadi namun 10 orang tewas. Pejabat mengatakan bahwa orang-orang di dalam truk bisa selamat dari tragedi, karena menyadari bahwa mereka telah ditinggalkan oleh para pelaku transaksi migran gelap.
Beberapa berhasil lolos dari kendaraan dan meminta bantuan warga setempat yang memberi mereka makanan dan minuman. Para migran gelap asal Amerika Tengah ini kemudian diangkut oleh polisi ke sebuah pusat imigrasi, di mana mereka diberi bantuan medis sebelum pihak berwenang memulai proses pengembalian mereka ke negara asalnya.
Sumber militer Meksiko mengatakan kepada AFP bahwa sebagian besar imigran adalah orang dewasa. Di antara mereka, ditemukan pula beberapa anak di bawah umur di dalam truk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi penyelamatan terjadi kurang dari seminggu setelah kematian yang mengerikan dari 10 migran yang terjebak dalam sebuah truk roda 18. Mereka ditemukan minggu lalu di tempat parkir Walmart di San Antonio, Texas.
Pihak berwenang mengatakan sebanyak 200 migran mungkin telah dijejalkan ke truk trailer yang ditemukan di Texas. Di antaranya harus dirawat di rumah sakit sedangkan beberapa korban yang selamat harus mengungsi dari tempat parkir, menurut saksi.
Sekretaris Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, John Kelly dalam sebuah pernyataan menyebut "imigrasi" imigran tidak masuk akal karena terkait erat dengan perdagangan manusia yang berisiko tinggi kehilangan nyawa.
"Penyelundup ini tidak memerhatikan kehidupan orang lain dan hanya mencari keuntungan," kata Kelly, seorang jenderal militer pensiunan yang telah ke Meksiko dua kali untuk membahas imigrasi, perdagangan manusia dan perdagangan narkoba lintas batas.
Pejabat di Amerika Serikat mengatakan penyebab imigran yang melakukan perjalanan darat yang berbahaya ke Amerika dari Amerika Tengah dan Meksiko dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar karena retorika anti-imigran yang keras dari Presiden AS Donald Trump, yang berkuasa pada bulan Januari.
Demi nasib yang lebih baik, para imigran gelap ini memercayakan nyawa mereka di dalam truk kepada orang tak dikenal seperti para pencuri, kelompok kriminal dan pedagang gelap. Tidak punya belas kasihan, setelah uang didapat, biasanya pelaku kriminal akan meninggalkan mereka begitu saja di sisi perbatasan Amerika Serikat.
Veracruz dan daerah sekitarnya telah menjadi salah satu daerah paling berbahaya bagi imigran gelap yang menuju ke Amerika Serikat, menurut kelompok hak asasi manusia. Sebagian besar karena faktor bisnis obat bius seperti Zetas, yang seringkali memasang tarif sebelum membiarkan penumpang berangkat.