Jakarta, CNN Indonesia -- Hyeon Soo Lim, pastor asal Kanada yang dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup oleh Korea Utara, akhirnya dibebaskan bersyarat karena alasan medis.
Kantor berita Korut,
KCNA, melaporkan bahwa Lim dibebaskan "atas dasar kemanusiaan" setelah penasihat keamanan nasional Kanada, Daniel Jean, tiba di Pyongyang untuk berunding.
Juru bicara Lim, Lisa Pak, memang mengatakan bahwa kondisi kesehatan pria berusia 62 tahun itu memburuk sejak ditahan di Korut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam sepucuk surat kepada keluarga dan para kerabatnya di gereja Mississauga, Lim mengeluh mengalami sakit perut parah dan tekanan darah tinggi.
Keluhan ini mulai muncul setelah Lim dijatuhi hukuman kerja paksa seumur hidup karena dinyatakan bersalah atas kejahatan terhadap negara pada Desember 2015.
Sebulan kemudian, tepatnya Januari 2016, Lim mengatakan kepada
CNN bahwa ia tak pernah melihat tahanan lain di kamp kerja paksa di mana ia harus menggali lubang hingga delapan jam sehari, enam hari sepekan.
Mendengar kejanggalan ini, keluarga Lim mulai mendesak Korut untuk membebaskan kerabatnya. Seruan semakin dilantangkan setelah kasus kematian seorang tahanan asal Amerika Serikat, Otto Warmbier.
Pemuda itu tewas setelah dipulangkan dalam keadaan koma dari Korut. Kondisi Warmbier memburuk sejak jatuh sakit akibat keracunan bakteri Clostridium botulinum tak lama setelah menghadiri satu persidangan pada Maret 2016 lalu.
(has)