Setelah 'Hilang' 72 Tahun, Bangkai USS Indianapolis Ditemukan

Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya 12 menit setelah terkena torpedo kapal selam Jepang, kapal USS Indianapolis tenggelam. Tapi di mana persisnya ‘persemayaman’ kapal perang Amerika Serikat itu, masih menjadi misteri selama 72 tahun, sebelum akhirnya ditemukan oleh tim yang dipimpin salah satu pendiri Microsoft, Paul Allen.

Seperti dilansir Reuters, bangkai kapal perang itu ditemukan pada kedalaman 5,5 kilometer di bawah permukaan Laut Filipina oleh satu tim sipil yang dipimpin oleh Allen.

Tim yang dipimpin Allen selama berbulan-bulan mencari di area baru seluas sekitar 1.500 kilometer persegi, dengan mengandalkan informasi baru yang diberikan seorang sejarawan Angkatan Laut AS pada 2016.

Tim itu mengandalkan sebuah kapal yang bisa mencapai titik terdalam di dasar laut. Pada Jumat (18/8) lalu, mereka akhirnya melihat bangkai kapal itu. Tapi lokasi persisnya dirahasiakan.

Allen mengatakan, penemuan itu adalah pengalaman yang menyentuh untuk menghormati jasa para pelaut yang berperan penting pada Perang Dunia II. “Di saat pencarian kami terhadap keseluruhan bangkai kapal itu masih akan dilanjutkan, saya harap setiap orang yang terhubung dengan kapal bersejarah ini akan merasa makin dengan saat yang sudah lama dinanti,” tuturnya di website pribadinya, Sabtu (19/8).

Identifikasi kapal itu cukup mudah, sebab reruntuhan yang mereka temukan memperlihatkan tanda-tanda khas kapal USS Indianapolis. Contohnya adalah angka 35 di lambung kapal, yang terlihat jelas pada foto-foto yang ditampilkan Allen di websitenya.

Angka 35 ini dikenali jelas oleh 22 penyintas tragedi USS Indianapolis yang masih hidup sampai hari ini. Dengan begitu, penemuan kapal itu terkonfirmasi.

Sebelum tenggelam, USS Indianapolis baru kembali dari misi rahasia membawa komponen bom atom berkode “Little Boy” yang akan dijatuhkan di Hiroshima dari San Francisco ke Pulau Tinian di Pasifik Barat. Tapi pada 30 Juli 1945, dua dari enam torpedo kapal selam Jepang menenggelamkan kapal itu di utara Samudera Pasifik.
 
Dalam waktu 12 menit saja kapal itu tenggelam. Tak ada sinyal yang dikirimkan. Sebanyak 800 dari 1.196 anak buah kapal selamat. Tapi hanya 316 orang yang diselamatkan dalam keadaan hidup setelah terombang-ambing di laut selama 5 hari. Lainnya tewas karena dehidrasi, tenggelam, atau dimangsa hiu.

Paul Allen adalah sosok yang sangat berhasrat menemukan dan mengawetkan artefak dari Perang Dunia II. Ayahnya adalah veteran pada perang tersebut.

Lihat juga: Pengerjaan Kapal Selam Buatan Indonesia Rampung Tahun 2018