Badai Irma Hantam Kepulauan Karibia

CNN Indonesia
Rabu, 06 Sep 2017 23:31 WIB
Topan Irma yang diprediksi bakal menjadi badai terbesar kedua di AS telah menghantam Kepulauan Karibia dan diperkirakan bakal menuju Florida.
Setelah duka akibat terjangan Topan Harvey yang menewaskan lebih dari 60 orang, kini Amerika Serikat kembali terancam oleh badai Irma. (Reuters/Adrees Latif)
Jakarta, CNN Indonesia -- Topan Irma, salah satu badai terkuat di Atlantik, menghantam bagian utara Kepulauan Karibia pada Rabu (6/9), membawa potensi bencana angin kencang, gelombang tinggi dan hujan yang diprediksi bakal menuju ke Florida.  Namun, jalur persisnya masih belum dipastikan.

Irma diperkirakan akan menjadi badai kedua terkuat yang menghantam daratan utama Amerika Serikat dalam waktu beberapa minggu ini. Sebelumnya rakyat Negara Paman Sam itu berduka akibat hantaman badai Harvey. Badai Harvey menewaskan lebih dari 60 orang dan mengakibatkan kerusakan senilai AS$180 juta. ketika menghantam Texas, bulan lalu.

Badai yang kini telah masuk kategori 5 itu membawa angin berkecepatan hingga 295 kilometer per jam, bergerak dari pulau Barbuda menuju ke Pulau St Martin, di timur Puerto Rico. Angin kencang diperkirakan bisa menghantam Florida pada akhir pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami meringkuk dan angin bertiup sangat kencang ... angin menjadi ancaman besar," kata Garfield Burford, direktur berita di ABS TV dan Radio di Pulau Antigua, perairan Karibia, seperti dikutip dari Reuters.

"Sejauh ini, beberapa atap telah hancur tertiup angin."

Kebanyakan warga di pulau Antigua dan Barbuda kehilangan akses listrik. Selain itu, Burford mengatkan sekitar 1.000 orang terpaksa menghabiskan malam di tempat penampungan di Antigua.

"Keadaan sangat menakutkan ... sebagian besar pulau dalam keadaan gelap sehingga menjadi sangat, sangat menakutkan."

Radio ABS sendiri menyiarkan bahwa pusat badai itu telah melintasi pulau Barbuda yang dihuni sekitar 1.600 orang.

"Kami mendoakan semua warga Barbuda saat ini karena mereka menanggung beban berat," kata seorang penyiar radio di stasiun tersebut, pagi tadi.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER