Kisah Rohingya Menembus Perbatasan Demi Kuburkan Kerabat

CNN Indonesia
Jumat, 08 Sep 2017 12:55 WIB
Sekelompok Rohingya rela menembus hutan belantara demi mencapai Bangladesh, di mana mereka akan menguburkan kerabatnya yang ditembak mati oleh militer Myanamar.
Ilustrasi pengungsi Rohingya yang mengarungi Sungai Naf demi mencapai Bangladesh. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok Rohingya rela menembus deru peluru tentara di hutan belantara dan mengarungi Sungai Naf demi mencapai Bangladesh, di mana mereka akan menguburkan kerabatnya yang ditembak mati oleh militer Myanamar.

"Mereka menembak ke arah kepala kami. Kami membenamkan tubuh kami ke dalam air. Anak-anak menelan banyak air," ujar seorang perempuan dalam rombongan tersebut, Marium Begum.

Hingga akhirnya, mereka tiba di daerah perbatasan Bangladesh. Di sana, ribuan orang Rohingya lainnya sudah berjejalan, mencari harapan hidup setelah kabur dari kekerasan di kampung halaman mereka di Rakhine.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sufia Begum, salah satu nenek Rohingya dalam rombongan tersebut, kemudian menatap kelima kantung jenazah yang mereka bawa dari Myanmar.

"Mereka semua dibunuh," katanya sambil terisak, menunjuk kantung jenazah yang hanya dilapisi plastik dan kaus.
Kisah Rohingya Menembus Perbatasan Demi Kuburkan KerabatRohingya yang tewas saat mengarungi Sungai Naf demi mencapai Bangladesh. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)
Salah satu dari jenazah itu adalah imam masjid di Myanmar. Saat kepolisian Bangladesh memeriksa jasad itu, terdapat luka tembakan di kepalanya.

"Ada luka tembakan di kelima jasad itu. Kerabat membawa jasad mereka ke Bangladesh karena mereka tak bisa menguburkannya di Myanmar. Mereka tewas kemarin," ucap Wakil Kepala Kepolisian Cox's Bazar, Chailau Marma, kepada AFP, Kamis (7/9).

Marma mengatakan, kelima jenazah itu akhirnya dikuburkan di sebuah pemakaman Muslim bersama satu pria lainnya yang tewas tanpa sebab jelas.

Setelah itu, Marma pun kembali menjalankan tugasnya untuk menjaga keamanan di Cox's Bazar, di mana kamp penampungan Rohingya berdiri.

Di kamp itu, kini terdapat 400 ribu Rohingya yang kabur dari kekerasan berkepanjangan di Rakhine selama beberapa tahun belakangan.

Bangladesh pun mengaku sudah tidak dapat menampung pengungsi tambahan. Namun selama dua pekan belakangan, terjadi lonjakan pengungsi hingga 125 ribu Rohingya karena gelombang kekerasan baru di Rakhine yang hingga kini sudah menewaskan 400 orang.

[Gambas:Video CNN]

Pemerintah Bangladesh pun kembali mempertimbangkan opsi untuk membangun Thengar Char agar Rohingya dapat ditempatkan di pulau terpencil di Selat Benggala itu.

Rencana ini sempat ditentang oleh sejumlah pekerja kemanusiaan pada 2015 lalu. Mereka menganggap, pulau itu tidak layak huni.

Namun, Bangladesh mempertahankan pendapatnya dan mengatakan bahwa kriteria pulau itu sama dengan kebanyakan lahan di negara mereka, di mana banyak warga juga tinggal di sana.

"Banyak daerah seperti itu di Bangladesh, di mana warga Bangladesh hidup. Ini negara kami, kami yang berhak memutuskan," ucap salah satu orang kepercayaan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER