Facebook Serahkan Salinan Iklan Terkait Rusia

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 16 Sep 2017 12:39 WIB
Facebook menyerahkan iklan-iklan yang diduga terkait dengan perusahaan pro-Kremlin yang mempengaruhi hasil pemilihan presiden AS 2016.
Facebook bersedia menyerahkan salinan iklan untuk selidiki keterlibatan Rusia dalam pilpres AS setelah mendapat surat perintah pengadilan. (Reuters/Dado Ruvic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyelidik Khusus Robert Mueller dan timnya kini memiliki iklan terkait dengan Rusia yang dipasang di Facebook selama pemilihan presiden Amerika Serikat.

Iklan itu diserahkan oleh Facebook setelah tim Muller mendapatkan surat perintah pengadilan seperti yang telah diatur dalam undang-undang.

Satu sumber mengatakan kepada CNN.com bahwa Facebook menyerahkan salinan iklan dan informasi terkait yang ditemukan di situsnya yang memiliki hubungan dengan pusat penyebaran informasi berantai, dan juga informasi rinci akun yang membayar iklan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, mereka juga informasi cara iklan itu mensasar warga AS pengguna Facebook.
Informasi yang pertama kali dipublikasi di koran Wall Stret Joural ini, bisa memberi gambaran lebih lengkap terkait tokoh dibalik pemasangan iklan itu dan bagaimana iklan tersebut kemungkinan mempengaruhi pemilih dalam pilpres 2016.

Facebook tidak memberi salinan iklan ini ke anggota komite intelijen Senat dan DPR Amerika Serikat ketika bertemu minggu lalu dengan alasan langkah itu melanggar kebijakan privasi yang diterapkan.

Sumber-sumber yang mengikuti pertemuan itu mengatakan, kebijakan Facebook mengatur bahwa sesuai dengan Peraturan Penyimpanan Komunikasi federal, perusahaan ini hanya bisa menyerahkan konten satu akun jika mendapat surat perintah pengadilan.

“Kami akan terus bekerja sama dengan pihak penyelidik terkait,” kata Facebook kepada CNN internasional.
Pada pertemuan minggu lalu, Facebook memberi tahu Kongres bahwa pihaknya telah mengidentifikasi tiga ribu iklan yang ditayangkan antara Juni 2015 dan Mei 2017 yang terkait dengan sejumlah akun palsu.

Akun-akun ini ternyata terkait dengan perusahaan penyebar berita pro-Kremlin yag dikenal dengan nama Badan Penelitian Internet.

Dalam pertemuan itu Facebook berbicara secara umum terkait pemasangan iklan, sehingga sejumlah anggota komite merasa frustasi dengan tingkat kerja sama Facebook.

Senator Mark Warner dari Partai Demokrat, mengatakan kepada CNN minggu lalu bahwa Facebook tidak menyerahkan iklan itu kepada Kongres.
Warner juga menyebut penjelasan Facebook itu hanya “permukaan gunung es” semata dan mengatakan masih banyak yang harus dilakukan agar bisa menilai penggunaan sosial media oleh Rusia.

Anggota senat ini juga mengindikasikan bahwa komite intelijen kemungkinan memanggil Facebook, Twitter dan perusahaan sosial media lainnya ke satu dengar pendapat terbuka.

Seperti dilaporkan oleh CNN sebelumnya, Facebook sendiri masih belum pasti apakah kelompok-kelompok pro-Kremlin membeli iklan lain yang bertujuan mempengaruhi politik AS hanya karena belum ditemukan.

Iklan-iklan itu kemungkinan besar masih ada di jaringn sosial media hingga saat ini.

Kantor penyelidikan khusus ini masih belum memberi komentar atas informasi ini. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER