Wall Street Journal 'Bunuh' Edisi Cetak Eropa dan Asia

CNN Indonesia
Jumat, 29 Sep 2017 09:47 WIB
The Wall Street Journal menutup edisi cetak di Eropa dan Asia akibat evolusi media digital yang membuat menyusutnya peluang pasar bagi media cetak.
The Wall Street Journal menutup edisi cetak di Eropa dan Asia akibat evolusi media digital yang membuat menyusutnya peluang pasar bagi media cetak. (Foto: Spencer Platt/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Surat kabar the Wall Street Journal (WSJ), bagian dari News Corp Rupert Murdoch, menutup edisi cetak di Eropa dan Asia akibat evolusi media digital yang membuat menyusutnya peluang pasar bagi media cetak.

Koran tersebut menuturkan edisi cetak terakhirnya untuk edisi di Eropa akan terbit pada hari ini, Jumat (29/8). Sementara edisi terakhir di Asia akan cetak pada pekan depan.

Dilansir The Strait Times yang mengutip artikel WSJ memaparkan seluruh staf yang terkena dampak penutupan perusahaan telah dipekerjakan kembali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti koran lainnya, WSJ berupaya menarik lebih banyak pembacanya secara online untuk memperbaiki pasar media cetak yang terus menyusut dan membuat iklan koran semakin menurun.
Dalam kuartal terakhir, pendapatan iklan WSJ dilaporkan turun sekitar 12 persen. Koran ini hanya memiliki 1,3 juta pembaca online saja di akhir kuartal yang menyebabkan WJS harus menaikan harga berlanggan artikelnya.

Sebelum keputusan penutupan ini muncul, WSJ dikabarkan telah menerapkan rencana peralihan perusahannya menjadi media digital. Rencana peralihan yang ditargetkan rampung pada 2020 ini pun telah menyebabkan pemberhentian sejumlah stafnya dan merger sejumlah bagiannya.

Sekitar awal tahun ini, perwakilan serikat pekerja WSJ juga sempat menuturkan bahwa koran yang telah berdiri sejak 1889 ini telah memberhentikan beberapa pegawainya untuk biro Asia dan Eropa.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER