Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan pada sarana kesehatan di Suriah timur menghancurkan tempat penyimpanan lebih dari 130 ribu dosis vaksin campak dan polio. Hal ini diketahui dari laporan yang diterima Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
WHO mengatakan, jika serangan itu terkonfirmasi, maka ribuan anak-anak berisiko terkena penyakit menular serius tersebut karena campak dan polio bisa menyebar cepat di daerah perang.
"Kami dengan tegas mengutuk tindakan itu. Menyerang atau memusnahkan vaksin bukanlah sasaran perang yang benar," kata perwakilan WHO di Suriah, Elizabeth Hoff, dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat malam.
Berdasarkan laporan yang diterima WHO, serangan mengarah pada ruang vaksin di sarana kesehatan al-Mayadin, dekat Deir al-Zor, Suriah timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tempat itu menampung 100 ribu dosis vaksin campak, 35 ribu dosis vaksin polio, ditambah jarum suntik dan peralatan lainnya.
"Hingga sebuah tempat penyimpanan baru selesai dibangun dan peralatan yang dibutuhkan tersedia, termasuk kotak pendingin dan pengangkut vaksin, imunisasi rutin terhadap anak-anak yang rentan di daerah tersebut akan tertunda," kata Hoff.
WHO tidak mengungkapkan baik asal usul maupun waktu laporan tiba.
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dan bisa membuat lumpuh penderita, sementara campak bisa menyeabkan diare, kebutaan, dan kematian.
Kedua penyakit tersebut cenderung mudah tersebar di daerah perang karena ketersediaan dan pemberian vaksin yang rendah.
WHO sebelumnya menangani wabah polio di wilayah yang sama di Suriah pada 2013-2014.
Badan kesehatan PBB itu mengatakan, dalam kampanye pemberian vaksinasi polio terakhir di Deir al-Zor, mereka telah menjangkau 252 ribu bayi dan anak-anak.