Jaga Perdamaian, RI Optimistis Jadi Anggota Tak Tetap DK PBB

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Okt 2017 02:22 WIB
Menlu RI Retno Marsudi menyatakan optimistis Indonesia bisa menjadi anggota non-permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020.
Menlu Retno Marsudi (tengah) optimistis Indonesia bisa menjadi anggota non-permanen Dewan Keamanan PBB. (CNN Indonesia/Riva Dessthania Suastha)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan optimistis dalam pencalonan Indonesia sebagai anggota non-permanen Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020 karena peran aktif negara dalam menjaga perdamaian dunia.

Salah satu peran itu, tutur Retno, terlihat dari banyaknya personel yang Indonesia kirim untuk membantu misi penjaga perdamaian PBB (PKO). Sejauh ini, Indonesia telah mengirimkan sedikitnya 2.800 personel yang dikerahkan ke 9 negara berkonflik.

“Pada umumnya negara yang sedang menghadapi atau baru saja melalui konflik itu kekurangan sumber daya manusia untuk bangun kembali wilayahnya. Karena itu, RI ingin membantu negara-negara tersebut melalui keterlibatan personel kita di PKO,” kata Retno dalam pidato perayaan ulang tahun ke-72 PBB di kantornya, Jakarta, Jumat (27/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Saat ini Indonesia masuk sebagai 10 negara pengirim pasukan penjaga perdamaian terbanyak yang menunjukkan komitmen RI mendukung terciptanya perdamaian. Karena itu, kami optimistis untuk mencalonkan diri sebagai anggota tak tetap DK PBB 2019-2020 untuk berkontribusi lebih besar lagi dalam menjaga keamanan."

Retno menuturkan jumlah personel dari Indonesia dalam PKO akan terus bertambah. Dia berharap sampai 2019 mendatang Indonesia bisa mengirim 4.000 pasukan penjaga perdamaian.

Dalam kesempatan itu, Retno juga menuturkan Indonesia terus berupaya mencari dukungan dari negara lain dalam pencalonannya sebagai anggota tidak tetap PBB.
Sementara itu, wakil tetap PBB untuk Indonesia, Anita Nirody, mengapresiasi kontribusi berkelanjutan Indonesia dalam misi perdamaian PBB.

Sejauh ini, tutur Nirody, PBB memiliki 110.000 personel dari 124 negara yang tengah beroperasi pada 15 operasi perdamaian. Dia berharap Indonesia bisa terus memegang peran penting membantu PKO menangani konflik dan menciptakan perdamaian.

“Kami sangat senang bisa menjalin hubungan yang sangat baik dengan Indonesia, terutama bekerja sama dengan badan pusat pelatihan pasukan penjaga perdamaian Indonesia di Sentul. Sejak awal, kami melihat konsistensi Indonesia terhadap solidaritas internasional dalam hal keamanan dan perdamaian global,” kata Nirody.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER