Jakarta, CNN Indonesia -- Sempat menghilang setelah dimakzulkan karena mendeklarasikan kemerdekaan Catalonia dari Spanyol, Carles Puigdemont akhirnya tampil di hadapan publik Belgia. Namun, mantan presiden Catalonia itu memastikan tidak akan meminta suaka ke Brussels.
"Saya di sini bukan untuk mencari suaka politik, Saya di Brussels sebagai ibu kota Eropa, agar dapat bertindak lebih bebas dan aman," ujar Puigdemont, sebagaimana dilansir
CNN, Selasa (31/10).
Pengacara Puigdemont, Paul Bakaert, mengatakan bahwa kliennya bersama jajaran pemerintahannya tiba di Brussels pada Senin (30/10), ketika situasi politik di Barcelona memanas pasca-deklarasi kemerdekaan Catalonia, Jumat lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah deklarasi kemerdekaan itu, Spanyol langsung mencabut otonomi Catalonia dan memecat Puigdemont. Di bawah payung hukum Pasal 155 Konstitusi, Spanyol pun merencanakan pemilihan umum di Catalonia pada Desember mendatang.
Di hari itu juga, ketua jaksa penuntut Spanyol, Jose Manuel Maza, mengancam akan menuntut Puigdemont atas tuduhan pemberontakan, penghasutan, dan penyalahgunaan dana untuk membangkang terhadap pemerintah.
Kala itu, publik sempat mempertanyakan keberadaan Puigdemont yang tak terlihat dalam rapat partainya di Barcelona. Ia sempat meredam spekulasi dengan mengunggah foto sedang berada di dalam markas pemerintah Catalonia.
Namun setelah diselidiki, foto itu diambil sehari sebelumnya. Sejumlah media kemudian mulai memberitakan bahwa Puigdemont berada di Brussels untuk bersembunyi.
[Gambas:Video CNN]Bakaert pun akhirnya memberikan klarifikasi bahwa Puigdemont memang berada di Brussels, tapi bukan untuk bersembunyi.
"Karena ini merupakan ibu kota Eropa, dia secara legal ada di sini. Benar-benar legal dan dia memang memiliki hak untuk datang ke sini. Dia tidak bersembunyi, tapi lebih baik berada di Brussels ketimbang Barcelona," katanya.
Sebelumnya, Menteri Imigrasi Belgia, Theo Francken, pun membuka kemungkinan negaranya memberikan suaka bagi Puigdemont.
Namun, Perdana Menteri Belgia, Charles Michel, mengatakan bahwa memberikan suaka kepada Puigdemont sama sekali tidak ada dalam agenda negaranya.
"Saya meminta Theo Francken tidak menyiramkan minyak ke api yang sudah membara," tutur Michel kepada kantor berita Belga.
(has)