Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, meminta dana US$4 miliar atau setara Rp54 triliun kepada Kongres untuk memperkuat pertahanan rudal di tengah ancaman Korea Utara.
"Permintaan ini mendukung upaya deteksi, perlawanan, dan pertahanan terhadap penggunaan rudal balistik Korea Utara pada Amerika Serikat beserta pasukan, sekutu, atau rekannya," tulis Trump dalam suratnya kepada Kongres, Senin (6/11).
Trump menjabarkan, US$2,1 miliar (Rp28.3 triliun) dari dana tambahan tersebut akan digunakan untuk membli lebih dari 20 peluru kenadali yang dapat mengintersepsi rudal balistik antarbenua (ICBM) dari Korut, jaringan radar, dan peralatan perlindungan lain.
Selain itu, tambahan dana tersebut juga akan dipakai untuk pengadaan 50 alat intersepsi sistem pertahanan rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan Lockheed Martin Corp.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin Senat dari Partai Republik, John McCain, dan perwakilan untuk Komite Angkatan Bersenjata Dewan Perwakilan AS, Mac Thornberry, mendukung permintaan Trump ini dan akan "mempertimbangkan semuanya dengan matang."
"Permintaan ini juga menekankan ancaman rezim Korea Utara sehingga kemampuan pertahanan rudal kita harus ditingkatkan," kata McCain dan Thornberry dalam pernyataan bersama mereka.
[Gambas:Video CNN]Ancaman rudal ini sudah menjadi sorotan para pejabat Washington setelah pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, dalam pidato awal tahunnya mendeklarasikan tekad untuk mengembangkan program rudalnya hingga dapat mencapai wilayah AS.
Setelah sejumlah uji coba rudal, Korut kemudian mengancam akan meluncurkan rudal ke Guam, wilayah AS di Pasifik. Dalam peta perencanaan Kim, rudal itu akan melintasi langit Jepang sebelum jatuh di Guam.
Ketegangan kian tinggi setelah Korut menguji coba rudal jarak menengah yang melintasi wilayah Jepang sebelum jatuh di Samudera Pasifik.
Trump geram hingga saat berpidato di hadapan sidang Majelis Umum PBB, ia bersumpah akan benar-benar "menghancurkan Korut."
(has)