Bertemu di Sela KTT ASEAN, Trump dan Duterte Tak Bahas HAM

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 14 Nov 2017 08:45 WIB
Di tengah kecaman dunia atas perang narkoba kontroversial Filipina, Duterte dan Trump tak membahas isu HAM saat bertemu di sela KTT ASEAN.
Di tengah kecaman dunia atas perang narkoba kontroversial Filipina, Presiden Rodrigo Duterte dan Presiden Donald Trump tak membahas isu HAM saat bertemu di sela KTT ASEAN. (Reuters/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah kecaman dunia atas perang narkoba kontroversial Filipina, Presiden Rodrigo Duterte dan Presiden Donald Trump tak membahas isu hak asasi manusia saat bertemu di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pada Senin (13/11).

"Isu hak asasi manusia tidak diangkat. Isu itu tidak dibicarakan," ujar juru bicara kepresidenan Filipina, Harry Roque, setelah pertemuan bilateral tersebut berlangsung.

Roque mengatakan, dalam diskusi tertutup selama 40 menit itu, Trump dan Duterte hanya memastikan hubungan kuat kedua negara. Trump juga menyebut dirinya sebagai teman bagi pemerintahan Duterte, "tak seperti pemerintahan AS sebelumnya."
Sementara itu, sekretaris pers Gedung Putih, Sarah Huckabee Sanders, mengatakan bahwa isu HAM terkait kampanye perang narkoba Filipina sempat muncul ke permukaan. Namun, dia tidak mengatakan sikap Trump terhadap kampanye tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dikonfirmasi, Roque mengatakan bahwa Duterte sendiri yang mengangkat isu kampanye perang narkoba tersebut.

"Trump tampak simpati dan tak memberikan posisi resmi terkait hal itu dan hanya menganggukkan kepala, mengindikasikan dia mengerti masalah dalam negeri yang dihadapi terkait narkoba," kata Roque.
Melanjutkan penjelasannya, Roque berkata, "Trump juga mengatakan bahwa [Filipina] bertindak sesuai dengan hukum dalam perang narkoba ini, sejalan dengan pembangunan HAM. Tak ada pembahasan mengenai HAM dalam hal ini."

Isu HAM ini menjadi sorotan dunia setelah Duterte menggencarkan kampanye anti-narkoba tahun lalu. Sejak saat itu, setidaknya 3.900 terduga pengedar narkoba tewas tanpa proses peradilan yang jelas.
Masalah ini pun mendapat perhatian luas di AS. Dua anggota parlemen Amerika Serikat, James McGovern dan Randy Hultgren, bahkan mengkritik Trump karena mengundang Duterte ke Washington.

Kedua pejabat itu pun sempat meminta Trump untuk menyinggung masalah kampanye narkoba ini dalam kunjungannya ke Filipina.

Tanpa menyebut nama dua pejabat itu, Duterte pernah berkata, “Jika kalian tidak menyukai saya, saya juga tidak menyukai kalian. Kita sama. Saya akan mengatakan kepada mereka, kalian sudah kelewatan. Apa juga yang membuat kalian berpikir saya berencana mengunjungi negara kalian?” (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER