Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan bahwa pihaknya berada di balik keracunan yang dialami mantan agen ganda Rusia dan puterinya di Inggris.
Dikutip dari
Reuters, penyangkalan Putin tersebut disampaikan kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron melalui sambungan telepon.
Putin menyebut bahwa Rusia telah menghancurkan semua senjata kimianya. Kremlin pun meminta Inggris untuk mendukung pernyataan tersebut dan meminta maaf atas tuduhannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson mengatakan penyangkalan yang dilakukan Rusia tak masuk akal.
"Ini adalah strategi Rusia untuk mencoba menyembunyikan jarum kebenaran di tumpukan jerami kebohongan dan kebingungan. Mereka tidak bisa membodohi siapa pun lagi," kata Johnson.
Para diplomat UE memperingatkan bahwa tidak ada prospek langsung sanksi ekonomi baru terhadap Rusia, tetapi para menteri luar negeri Uni Eropa yang dibentuk memang menawarkan dukungan verbal yang kuat kepada Inggris.
"Uni Eropa sangat serius menilai penilaian pemerintah Inggris bahwa sangat mungkin Federasi Rusia bertanggung jawab," jelas pernyataan mereka.
Mereka menyebut, penggunaan racun saraf untuk pertama kalinya di tanah Eropa selama 70 tahun akan menjadi pelanggaran nyata dari Konvensi Senjata Kimia.
Saat ini, inspektur pengawas senjata kimia dunia mulai memeriksa racun yang digunakan untuk menyerang mantan agen ganda Rusia di Inggris.
Inggris mengatakan Sergei Skripal dan putrinya, yang sakit parah di rumah sakit, ditargetkan menggunakan racun saraf kelas militer Soviet Novichok. Inggris pun menuduh Moskow menimbun racun dan menginvestigasi bagaimana penggunaan racun dalam pembunuhan tersebut.
(agi)