Jakarta, CNN Indonesia -- Tak hanya mantan pemimpin oposisi
Anwar Ibrahim, yang kini berkoalisi dengan Pemerintah, yang pernah dijebloskan ke bui oleh Perdana Menteri Malaysia
Mahathir Mohamad. Menteri Keuangan baru Malaysia, Lim Guan Eng, juga diketahui pernah dijebloskan ke penjara dua kali oleh Mahathir..
Mahathir sebelumnya mengumumkan Lim Guan Eng sebagai Menteri Keuangan, pada Sabtu (12/5). Ia menjadi Menteri Keuangan Malaysia keturunan China pertama setelah 44 tahun terakhir.
Selama sepuluh tahun terakhir, jabatan menteri keuangan dirangkap Najib Razak, eks-PM yang kalah dalam pemilu ke-14 Malaysia yang baru lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lim, 58 tahun, dikenal sebagai Menteri Besar Penang, kota terkaya kedua di Malaysia. Pulau yang populer di kalangan wisatawan dan kota pelabuhan industrial.
Dia adalah musuh bebuyutan Mahathir saat menjadi PM Malaysia selama 22 tahun. Mahathir memenjarakan Lim dalam pemberangusan politik pada Oktober 1987, dengan alasan mencegah kerusuhan rasial. Lim lagi-lagi harus merasakan dinginnya jeruji besi pada 1998 di bawah Undang-undang Penghasutan.
Sabtu (12/5), Lim tersenyum berdiri di samping Mahathir, 92 tahun, yang mengumumkan penunjukan dirinya sebagai Menteri Keuangan Malaysia.
Mepada wartawan, Lim menyatakan dia akan meninjau semua kontrak untuk menjamin kesetaraan dalam memperoleh lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi seluruh rakyat Malaysia, serta mengurangi beban finansial bagi kalangan berpenghasilan rendah.
"Fokus utama untuk membantu kaum yang sulit memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," kata Lim kepada wartawan seperti dilansir
Reuters. "Fokus kami adalah untuk membuat hidup mereka sedikit lebih mudah."
Ketika ditanya bagaimana rasanya menjadi menteri keuangan keturunan China pertama setelah 44 tahun, Lim menampiknya. "Maafkan saya, saya tidak menganggap diri saya China. Saya orang Malaysia," kata Lim seperti dilansir
Straits Times.
Malaysia memiliki dua menteri keuangan keturunan China sejak merdeka pada 1957. Namun sejak 1974 dipegang oleh etnis Melayu.
Dalam manifesto politiknya, koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin Mahathir juga berjanji akan meninjau proyek investasi asing, termasuk proyek infrastruktur besar yang menjadi bagian inisiatif One Belt One Road (OBOR) China.
(nat/arh)