Mahathir Diprediksi Tak Jabat PM Lebih dari Dua Tahun

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Selasa, 22 Mei 2018 00:07 WIB
Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih, Mahathir Mohamad, diprediksi tak akan menjabat lebih dari dua tahun, sesuai dengan janji kampanyenya.
Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih, Mahathir Mohamad, diprediksi tak akan menjabat lebih dari dua tahun, sesuai dengan janji kampanyenya. (Reuters/Lai Seng Sin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih, Mahathir Mohamad, diprediksi tak akan menjabat lebih dari dua tahun, sesuai dengan janji kampanyenya.

Pakar politik Asia Tenggara, Sudarnoto Hakim, mengatakan alasan kesehatan dan tuntutan reformasi akan menjadi pertimbangan Mahathir untuk melepas jabatan sebagai perdana menteri.

"Kalau lebih dua tahun ada pertimbangan kesehatan dan tuntutan reformasi. Saya kira nanti akan dilakukan proses percepatan reformasi dan demokratisasi," ujar Sudarnoto dalam diskusi di kawasan Jakarta Selatan, Senin (21/5).
Menurut Sudarnoto, Mahathir akan langsung melakukan reformasi hukum dalam dua tahun ke depan. Langkah ini tak semata menargetkan Najib Razak, perdana menteri Malaysia sebelumnya yang diduga terjerat kasus korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi memang dia mau menindak kasus-kasus korupsi dan menjadikan Malaysia negara yang berkedaulatan hukum," katanya.

Sudarnoto menilai langkah yang akan dilakukan Mahathir adalah perubahan politik luar biasa ketimbang kepemimpinan sebelumnya.

"Aspek ini yang sudah saya sebut sebagai pemerintahan transisional," katanya.
Ia pun meyakini pemimpin defacto Pakatan Harapan Anwar Ibrahim akan mengambil alih posisi PM, sesuai perjanjian antara Mahathir dan koalisi yang mengusungnya dalam pemilu tersebut sebelumnya.

Untuk dapat memenuhi janjinya, nantinya Mahathir akan menjadwalkan pemilu sela di parlemen Malaysia.

"Kalau pemilu sela dilakukan di distriknya (Anwar), pasti menang. Dua tahun itu hitungan saya (Mahathir menjabat)," ucapnya.
Mahathir, yang pernah menjadi Perdana Menteri Malaysia pada 1981 hingga 2003, kembali memimpin negeri itu setelah memenangkan pemilu ke-14 pada 9 Mei lalu.

Dalam janji kampanyenya, Mahathir memang menekankan bahwa ia hanya akan menjabat paling lama dua tahun sebelum menyarahkan takhtanya kepada Anwar.

Namun, sejumlah pengamat khawatir Mahathir akan ingkar janji. Meski demikian, Anwar sendiri yakin Mahathir akan memegang teguh janjinya dan melakukan agenda reformasi penuh. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER