Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok ekstrem
Taliban di Afghanistan pada Sabtu (9/6) setuju gencatan senjata selama tiga hari saat perayaan hari besar umat Muslim, Idul Fitri atau Lebaran. Sebelumnya, Presiden Afghanistan sudah mengumumkan gencatan senjata lebih dulu pada Kamis (7/6) lalu.
Mengutip Reuters, ini merupakan penawaran pertama yang bersambut baik.
Meski begitu, para militan mengatakan bahwa pasukan asing di luar Afghanistan tidak termasuk dalam gencata senjata yang mereka maksudkan. Operasi melawan mereka tetap akan berlangsung, Lebaran atau tidak. Mereka juga akan tetap melakukan apa pun untuk mempertahankan diri jika ada serangan dari luar, termasuk pasukan militer asing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keputusan gencatan senjata pertama kali diumumkan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Ia mendeklarasikan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban untuk memperingati Idul Fitri yang dirayakan umat Muslim setelah sebulan berpuasa Ramadan.
Namun Ghani mengecualikan ISIS dan kelompok militan lain dari gencatan senjata itu.
Keputusan itu diambil setelah pertemuan sejumlah ulama besar Afghanistan mengeluarkan fatwa melawan bom bunuh diri. Apalagi setelah bom bunuh diri yang diklaim ISIS membunuh 14 orang di perbatasan menuju perkampungan damai para ulama di Kabul.
Ulama-ulama pun merekomendasikan gencatan senjata dengan Taliban. Ghani mendukung keputusan itu. Katanya, gencatan senjata maksimal akan berakhir sampai 20 Juni. Namun, mengutip Reuters, belum jelas kapan gencatan senjata akan dimulai.
Sebelumnya, sejak memerintah pada 2014, Ghani sudah pernah menyampaikan gencatan senjata melawan Taliban. Namun ini merupakan gencatan senjata tanpa syarat pertamanya.
(rsa)