Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Rusia dilaporkan bersiaga penuh di dekat Laut Hitam untuk mengantisipasi dugaan upaya Ukraina mengganggu gelaran
Piala Dunia 2018 yang sudah dimulai sejak Kamis (14/6).
"Karena Piala Dunia dan ada dugaan kemungkinan provokasi oleh Ukraina di dekat pesisir Krimea, komandan memutuskan untuk meningkatkan tingkat kesiapan militer," ujar seorang sumber yang dekat dengan militer Rusia kepada
Reuters.
Sumber itu menjelaskan bahwa peningkatan kesiagaan itu terlihat dari pengerahan kapal dan pesawat tambahan ke Laut Azov, bagian Laut Hitam di mana Rusia dan Ukraina berbagi garis pesisir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kekhawatiran Ukraina akan melakukan provokasi selama Piala Dunia. Oleh Karena itu, kami membutuhkan konsentrasi pasukan di Laut Azov untuk membendung niat menerobos wilayah perairan (Rusia)," kata seorang sumber lainnya.
Satu sumber lain mengatakan bahwa peningkatan kesiagaan ini akan tetap berlangsung sampai 31 Juli, sekitar dua pekan setelah Piala Dunia rampung.
Menanggapi laporan ini, kantor Sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, Oleksandr Turchynov, merilis pernyataan berbunyi, "Terlepas dari ketakutan tentara Rusia dan ancaman presiden Rusia, militer Ukraina akan bertindak dengan tepat untuk menanggapi ancaman ini."
Meski demikian, Kementerian Pertahanan Rusia sendiri menampik laporan tersebut dengan menyatakan, "Pasukan di Laut Hitam bekerja seperti biasanya. Tak ada langkah untuk membuat mereka siaga perang."
Hubungan Rusia dan Ukraina memang selalu tegang sejak awal 2014, ketika Moskow mencaplok wilayah Krimea.
Namun sebelumnya, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Piala Dunia adalah kesempatan bagi Rusia dan negara Barat untuk menepikan urusan politik dan fokus pada olahraga.
(has)