PM Yunani-Makedonia Tanda Tangani Kesepakatan Ganti Nama

AFP | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jun 2018 20:55 WIB
Minggu (17/6) Yunani dan Makedonia menandatangani perjanjian awal bersejarah untuk mengganti nama negara balkan, Republik Makedonia Utara.
Minggu (17/6) Yunani dan Makedonia menandatangani perjanjian awal bersejarah untuk mengganti nama negara balkan, Republik Makedonia Utara. (AFP PHOTO/Robert Atanasovski)
Jakarta, CNN Indonesia -- Minggu (17/6) Yunani dan Makedonia menandatangani perjanjian awal bersejarah untuk mengganti nama negara balkan menjadi Republik Makedonia Utara.

Perjanjian ini ditandatangani untuk mengakhiri perselisihan yang 'meracuni' hubungan antara kedua negara tersebut sejak 1991 lalu.

"Ini adalah langkah yang berani, bersejarah, dan jadi langkah yang penting bagi rakyat kami," kata Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras dikutip dari AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami di sini untuk menyembuhkan luka-luka yang tercipta seiring waktu, membuka jalan perdamaian, persaudaraan dan pertumbuhan bagi negara-negara kami, Balkan dan Eropa."

Senada dengan Perdana Menteri Yunani, Perdana Menteri Makedonia Zoran Zaev mengungkapkan bahwa kedua negara harus mulai melangkah keluar dari masa lalu dan melihat masa depan.

"Dengan menandatangani perjanjian tersebut, kami benar-benar mengambil sebuah langkah yang besar," katanya.

Kesepakatan ini bertujuan untuk mengurai salah satu perselisihan diplomatik terpanjang di dunia, sejak 27 tahun lalu.

"Waktunya sudah tiba untuk menyanyikan lagu-lagu gembira di Balkan," kata Tsipras beberapa saat sebelum dokumen itu ditandatangani para menteri luar negeri.


Saat proses penandatanganan, unjuk rasa terjadi di desa kecil Pisoderi, 25 meter dari tempat penandatanganan. Sekitar 500 demonstran melambaikan bendera Yunani dan mencoba mendekati lokasi upacara penandatanganan.

Para pengunjuk rasa dari Yunani bentrok dengan polisi anti huru-hara. Polisi memukul mundur pengunjuk rasa dengan gas air mata.

Bahkan tragedi pun terjadi. Seorang pejabat kesehatan mengatakan bahwa, seorang perempuan terkena lemparan batu sedangkan seorang pria dirawat karena sulit bernapas.

(chs)
TOPIK TERKAIT
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER